Warta PILGUB JATENG

Bambang-Adnan Didukung Kiai PKB Jateng

Kamis, 5 Juni 2008 | 04:09 WIB

Salatiga, NU Online
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bambang Sadono-Mohamad Adnan, didukung sejumlah kiai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jateng. Para kiai itu turut menghadiri acara deklarasi Warga Nahdliyin untuk Bambang Sadono Adnan (Warna Bangsa) di Pesantren Edi Mancoro, Kabupaten Semarang, Rabu (4/6) siang.

Deklarasi tersebut juga membuktikan bahwa DPW PKB Jateng pimpinan H Abdul Kadir Karding, mendukung penuh calon dari Nahdlatul Ulama (NU), yakni, Mohamad Adnan. ''Kegiatan ini semata-mata mmberikan dukungan kepada NU, yang mencalonkan Pak Adnan sebagai calon wakil gubernur Jateng,'' kata Karding.<>

Menurutnya, sebagai partai yang dilahirkan NU, menjadi komitmen politik apabila PKB mendukung calon kepala daerah yang berasal dari warga Nahdliyin (sebutan untuk warga NU). Komitmen politik itu menjadi penting karena PKB dan NU memiliki hubungan yang sangat erat dari berbagai aspek.

''Sehingga tidak salah, dalam Pilgub, calon NU dapat dukungan apresiatif dari PKB, dan sangat keliru kalau kebijakan PKB tidak terfokus terhadap NU. Konsep yang sama juga dilakukan PKB dari pusat ke daerah lainnya, tidak hanya di Jateng,'' ujarnya.

Para kiai yang hadir pada acara itu, di antaranya, KH Dimyati Rois (Kaliwungu), KH Azis (Wonogiri), KH Imam Muzani (Kebumen), Gus Hakim (Purworejo), Gus Karim (Solo), Gus Lutfi (Wonosobo), Habib Agil (Wonosobo), dan KH Amin (Kajoran).

Tampak pula KH Said Asdrori (Magelang), KH Fatchul Hanan (Purworejo), KH Wahib Mahfudz, KH Ali Masud (Blater Ungaran), KH Tadzkir Mansyur (Ungaran), KH Muh Abdillah (Kabupaten Semarang) dan KH Sufyan.

Sejumlah anggota DPR RI dari FKB juga hadir seperti Mufidz Busyaeri, Marwan Jafar, Bahrudin Nashori, dan Fathan.

Di tempat yang sama, Adnan menyampaikan, tidak ada yang aneh bila politisi NU di PKB mendukung Bambang-Adnan. Sebaliknya, kata dia, justru bila tidak mendapat dukungan dari politisi PKB. Dijelaskannya pula bila sejak dulu dia tidak pernah memusuhi politikus NU di PKB, karena yakin suatu saat bakal menjadi teman.

''Makanya sejak dulu teman-teman seperti Karding tidak saya anggap sebagai musuh,'' ujarnya. (sm/man/nam)