Warta

Boediono Bersilaturrahim dengan Ulama Pasuruan

Kamis, 11 Juni 2009 | 21:51 WIB

Pasuruan, NU Online
Calon Wapres Boediono bersilaturrahim dengan ratusan kiai dan ulama se-Pasuruan, Jawa Timur. Silaturrahim itu digelar di Pondok Pesantren Raudlatul Maruf Al Hasaniyah, Pasuruan, Kamis (11/6) kemarin.

Sebelumnya, pasangan Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu ke makam salah satu ulama kharismatik di kota itu di kompleks Masjid Jami. Ia kemudian bersama kiai melakukan salat zuhur berjamaah.<>

Dalam kesempatan silaturrahim itu, sejumlah isu yang berkembang terkait dirinya, di antaranya, isu non-muslim dan neoliberal. Soal isu non-muslim, ia bercerita, "Istri saya mendapat SMS, dituding sebagai aktivis gereja dan katolik. Kami sejak lahir seorang muslim, kami terus mengamalkan nilai-nilai Islam. Jadi, kalau ada SMS seperti itu diabaikan saja," terangnya.
 
Sedangkan masalah isu yang menganggap dirinya penganut ekonomi neoliberalisme, ia menegaskan, paham itu tidak pas kalau diberlakukan di Indoensia. "Kami, saya dan Pak SBY sudah menetapkan sistem ekonomi ‘jalan tengah’, dengan tetap memasukkan nilai keagamaan dan kultur sesuai jati diri bangsa. Kita kalau ada kritik baik-baik saja. Kalau dicap neolib, itu tidak betul," tutupnya.

Di akhir acara, para ulama mendoakan Boediono dapat segera menunaikan ibadah haji, bila terpilih dalam Pilpres nanti. "Sebagai muslim, Pak Boediono, saya berharap naik haji ketika terpilih," kata seorang kiai yang mamandu doa pada kesempatan itu.

Boediono pun menyambut baik doa itu. Menurut dia, gelar haji harus diikuti berbagai konsekuensi. "Perilaku dan amal harus mencerminkan seorang haji. Insya Allah saya dan istri, pada waktunya dan saat pas di hati, kita akan memenuhi rukun Islam itu," ujarnya. (sbh)