Warta

Chaves Abaikan Larangan Senjata AS

Rabu, 17 Mei 2006 | 02:58 WIB

London, NU Online
Presiden Venezuela Hugo Chaves, Selasa (16/5) menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai �kejahatan imperial� setelah Washington melarang penjualan senjata ke negaranya.

Pemerintah AS melarang penjualan senjatanya ke Venezuela, sumber minyak asing AS kelima terbesar, karena Washington menuding pemerintahan Chaves tidak kooperatif dalam perang melawan terorisme.

<>

Hubungan kurang harmonis antara kedua negara itu sudah berlangsung lama. Chaves dalam keterangannya kepada BBC selama kunjungannya ke London menyebut AS sebagai �kerajaan yang impoten� dan dia akan mengabaikan larangan senjata itu.

�kerajaan Amerika Utara sedang menjadi seekor macan kertas. Jika benar kerajaan itu akan memberikan sanksi kepada kita, pertama ini adalah sebuah konfirmasi dari kejahatan imperial, keputusasaan imperial. Dan kedua, kita akan mengabaikannya. Ini adalah kerajaan yang impoten,� ungkap Chaves seperti dilansir sumber Aljazeera.

Meski pemerintahan Venezuela berulang kali mengemukakan pihaknya akan bekerja sama melawan terorisme, dan terutama militan di wilayah Andes, Washington tetap menuduh venezuela sebagai salah satu negara yang tidak kooperatif dengan AS dalam perang melawan terorisme.

Larangan (penjualan) senjata itu secara simbolis menunjukkan adanya krisis diplomatik antarkedua negara itu setelah bertahun-tahun mengalami gesekan terutama menyangkut persoalan-persoalan sensitif seperti perdagangan dan harga minyak.

Chaves telah meluangkan waktunya berkunjung ke London untuk menemui para tokoh sayap kiri politik Inggris. Dalam kesempatan itu, dia tidak bertemu dengan PM Tony Blair, yang dalam satu kesempatan dianggapnya sebagai �sekutu utama Hitler� karena hubungan dekatnya dengan Presiden Bush.

Menurut rencana, setelah dari London Chaves akan bertolak ke Algeria, negara anggota OPEC dan kemudian terbang ke Tripoli untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin Libya Muammar Khadafi. (dar)