Warta

Dakwah Jangan Diniatkan dapat Amplop

Sabtu, 15 Oktober 2005 | 13:15 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam berdakwah, kita jangan sampai memiliki motivasi untuk memperoleh uang atau amplop karena dakwah merupakan bagian dari upaya untuk mensyiarkan agama Islam. Hal tersebut diungkapkan oleh Drs. Ahmad Djauhari MM, Pejabat Depag dalam pelatihan dai’ di Gd. PBNU, Sabtu.

Ahmad Djauhari yang juga merupakan salah satu wakil ketua LDNU tersebut mengungkapkan bahwa jika diniatkan untuk memperoleh uang, nanti akan ada saja hal buruk yang terjadi. “Ini bisa bikin apes jika tak mau menghadiri undangan karena uang sakunya dianggap kecil,” paparnya.

<>

Banyak hal perlu diketahui dalam berdakwah agar apa yang disampaikan mengena kepada audiens. “Dai harus mengetahui sasaran yang dituju, apakah mereka pejabat atau kalangan umum karena masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda,” tandasnya.

Pemahaman tentang visi dan misi organisasi atau kondisi masyarakat menjadi sangat penting karena perbedaan orientasi menyebabkan perbedaan pandangan. Kyai yang saat ini tengah membangun ponpes mahasiswa di dekat kampus UI Depok tersebut menjelaskan bahwa dakwah di departemen sosial dan departemen keuangan harus berbeda karena masing-masing memiliki budaya organisasi yang berbeda.

“Kepada pengundang bisa juga ditanyakan, apa yang ingin didapat, apa yang perlu didorong dan apa yang perlu dihindari dalam ceramah. Ini penting karena sebuah organisasi pasti memiliki program unggulan,” imbuhnya.

Dari informasi yang didapat tersebut, dai bisa mempersiapkan diri dengan baik, misalnya tentang ayat-ayat yang nanti akan disampaikan dalam ceramah. “Seorang  dai harus selalu memperbaharui pengetahuan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat,” tuturnya.

Tak lupa pengasuh salah satu Ponpes di Jakarta tersebut juga mengingatkan agar para dai memperhatikan penampilan fisiknya karena hal tersebut sangat mempengaruhi persepsi dan penerimaan audiens pada diri dai. “Kalau tuhan tak melihat dari penampilan fisik, tetapi manusia kan berbeda,” paparnya.

Kesalahan-kesalahan kecil selalu terjadi dalam dakwah karena seringkali ada informasi yang kurang lengkap tentang audiens. Djauhari menuturkan semakin lengkap informasi yang didapat tentang audiens, semakin kecil pelauang terjadinya kesalahan,” katanya.

Sebanyak 128 dari berbagai daerah mengikuti pelatihan dakwah yang berlangsung selama 10 hari mulai 8-18 Oktober. Program ini secara rutin diselenggarakan oleh LDNU setiap Ramadhan.(mkf)