Warta

Diserang Pagebluk, Ribuan Santri Lirboyo Gelar Ritual Tolak Balak

Senin, 1 November 2010 | 08:09 WIB

Kediri, NU Online
Serangan pagebluk terjadi di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Lebih dari 500 santri dan santri putri mendadak sakit, dan untuk menghilangkannya ritual tolak balak dilaksanakan.

Serangan penyakit secara mendadak ini mulai terjadi sejak sepekan terakhir, dengan rata-rata santri menderita demam, flu berat dan batuk, yang sebagian diantaranya bahkan menderita radang tenggorokan. Jumlah pastinya hingga saat ini belum dapat diketahui, namun diperkirakan lebih dari 500 orang. />
"Kalau dihitung rata-rata per kamar ada 2 sampai 5 santri sakit, ya tinggal mengalikan jumlah kamar disini yang ada 400 buah," terang Muhammad Rofi'i, salah seorang pengurus pondok saat ditemui kontributor NU Online di kantornya, Sabtu (30/10).

Sejak Kamis (28/10) malam lalu para santri Ponpes Lirboyo memulai ritual itu. Saat tengah malam tiba, ratusan santri berbaris di depan pondok. Mereka kemudian berjalan kaki berjalan mengelilingi pondok sambil mendengungkan sejumlah kalimat salawat. Adapun salawat yang dibaca adalah "Likhamsatun uthfi biha harral waba-il hatimah al musthafa wal murtadla wabnahuma wa fatimah" sebanyak 1.217 kali.

Pelaksanaan ritual shalawat nabi itu merupakan instruksi Pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Ahmad Idris Marzuqi. Dia memerintahkan seluruh santri untuk membaca salawat nabi sebagai tolak bala' terhadap semua musibah.

Dari keseluruhan santri yang sakit, Rofi'i menambahkan, pihaknya sudah berupaya memberikan pertolongan medis dengan membawanya ke RS Lirboyo dan RSI Al Arafah di Kelurahan Banjarmelati, Kecamatan Mojoroto. Meski demikian tak sedikit diantara santri yang memutuskan pulang kampung, dan kembali ke pondok apabila sudah sehat. "Yang sudah dirawat di rumah sakit sampai hari ini ada seratus lima puluhan, selebihnya menjalani perawatan di kamar dan pulang kampung," sambungnya.

Ditemui terpisah,  KH A. Idris Marzuqi mengatakan pelaksanaan ritual seperti itu merupakan  bentuk tolak balak dari ancaman segala macam musibah. Sebab, saat ini memang sedang musim wabah penyakit yang menyerang masyarakat. Menurutnya, ritual seperti itu manjur untuk menangkal datangnya segala wabah penyakit. "Ini istilahnya adalah pagebluk. Maka kami memerintahkan para santri menggelar doa bersama mengelilingi kampung," tutur Kiai Idris.

Sementara itu, Pengurus RS Lirboyo Halimi Sa'id, dikonfirmasi mengenai adanya serangan pagebluk juga membenarkan. Pihaknya saat ini masih melakukan perawatan terhadap sekitar 150 santri dan santriwati, dan diharapkan semuanya bisa segera disembuhkan. "Sakitnya rata-rata demam. Kami sendiri sudah memberikan antibiotik dan obat, dan semoga mereka bisa segera sembuh," tandas Halimi. (bil/dbs)