Warta PILGUB JABAR

Dukungan NU Jabar pada Dani Setiawan Dipermasalahkan

Rabu, 20 Februari 2008 | 23:24 WIB

Garut, NU Online
Lagi-lagi soal pemilihan gubernur (pilgub). Dukungan sejumlah elit Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) pada salah satu pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Dani Setiawan-Iwan R Sulanjana dipermasalahkan.

Sebagian besar kalangan menilai, sikap politik hasil pertemuan sejumlah elit NU dengan Dani Setiawan-Iwan R Sulanjana di Bandung, Sabtu (16/2) lalu, itu merupakan pelanggaran terhadap aturan organisasi karena melibat NU dalam politik praktis.<>

Beberapa pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan Pengurus Cabang NU se-Jabar menyatakan menolak dan tidak setuju atas langkah politis PWNU Jabar tersebut. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online di Garut dan Bandung, Hilwan.

MWC NU Bojongsoang, misalnya. Mereka secara tegas yang menolak keputusan yang dihasilkan di kediaman KH Asep Burhanudin (Rais Syuriah PWNU Jabar). Hal serupa dilakukan PCNU Kabupaten Tasikmalaya. Selain menolak keputusan itu, mereka menyatakan akan netral dalam pilgub langsung pertama di tanah Pasundan itu.

Tak hanya itu. Penolakan serupa pun datang dari kalangan mahasiswa. Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jabar menggelar unjuk rasa di Kantor PWNU Jabar, Jalan Sancang, Bandung, Senin (18/2).

Mereka mengecam pengurus NU Jabar yang mengatasnamakan organisasi NU untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilgub Jabar.

"Keputusan NU itu jelas keliru, berarti NU telah melanggar khitah (ketentuan) dengan telah mendukung salah satu calon. Seharusnya NU itu jangan berpihak pada salah satu calon. Sekalipun mendukung, ya atas nama pribadi, jangan membawa-bawa organisasi," ujar Edi Rosyandi, Koordinator aksi, dalam orasinya.

Pertemuan sejumlah elit NU se-Jabar dengan salah satu pasangan cagub dan cawagub itu menghasilkan keputusan berupa ikrar dukungan kepada Dani Setiawan-Iwan R Sulanjana.

Beredar kabar, ada pembagian sejumlah uang kepada peserta pertemuan tersebut. Salah seorang peserta perwakilan PCNU Kabupaten Garut yang tidak mau disebutkan namanya mengaku menerima uang sebesar Rp 15 juta. (rif)