Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (FISIP UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, memberikan penghargaan kepada tiga sosok pemikir yang meletakkan dasar keilmuan politik Islam kontemporer.
"Mereka telah meletakkan dasar-dasar pendekatan ilmu-ilmu sosial di dalam studi keagamaan di Indonesia, khususnya di kalangan perguruan tinggi Islam di Indonesia," kata Dekan FISIP UIN Jakarta, Prof Dr Bachtiar Effendy, dalam Penghargaan FISIP UIN 2009, di Jakarta, Senin.<>
Ketiga pemikir yang dimaksud adalah mantan Rektor IAIN Ciputat, Prof Dr Harun Nasution, pendiri Universitas Paramadina, Prof Dr Nurcholish Madjid, dan pengamat sosial keagamaan Fachry Ali MA.
Menurut Bachtiar, ketiga orang tersebut memiliki kontribusi dan sumbangan yang sangat besar di dalam perkembangan pemikiran Islam modern dengan memanfaatkan pendekatan ilmu-ilmu sosial dalam mendekati masalah-masalah keagamaan.
"Mereka tidak lagi semata-mata mendasarkan pada pendekatan klasik yang bertumpu kepada teks-teks kitab suci untuk menjelaskan dan menilai sebuah peristiwa keagamaan, sosial budaya, dan politik," katanya.
Jasa Harun Nasution, ujar dia, adalah memelopori spektrum pemikiran dan pemahaman keagamaan yang bertumpu kepada rasionalisme. Sehingga, menekankan pentingnya memberikan ruang bagi penafsiran ajaran Islam berdasarkan kebutuhan perubahan zaman.
"Pemikiran Harun ini telah memberikan landasan yang kukuh khususnya bagi para mahasiswa di UIN Ciputat Jakarta," kata Bachtiar. Ia juga memaparkan, Nurcholish Madjid, yang akrab dipanggil Cak Nur telah mendirikan dasar-dasar teologi politik Islam kontemporer dengan mengaitkannya dengan keadaan umat Islam di Indonesia.
Cak Nur, ujar dia, berpikir bukan dalam kerangka politik Islam partisan tetapi politik Islam secara keseluruhan. "Cak Nur dapat dianggap sebagai contoh 'par-excellence' pengguna ilmu sosial dalam melihat berbagai peristiwa yang menyangkut posisi sosial-keagamaan dan politik umat Islam di Tanah Air," katanya.
Sedangkan Fachry Ali, menurut Bachtiar, berjasa besar dalam mengaitkan Islam dan politik dengan menggunakan sudut pandang pemikiran ilmu sosial. Selain itu, ujar dia, pemikiran
Fachry juga telah menjadi dasar yang kokoh dalam memperkenalkan ilmu sosial di lingkungan akademis UIN pada awal 1980-an. Dalam acara penganugerahaan tersebut juga hadir Menteri Agama, Suryadharma Ali, dan Rektor UIN Jakarta, Prof Dr Komaruddin Hidayat. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua