Warta

GP Ansor-Garda Bangsa Jember Sebarkan Gambar Munarman

Senin, 9 Juni 2008 | 12:55 WIB

Jember, NU Online
Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Jember, Jawa Timur, Ahad (9/6) kemarin, menggelar aksi menyebarkan gambar Panglima Komando Laskar Islam (KLI), Munarman, yang kini menjadi buron aparat kepolisian.

Mereka menyebarkan gambar itu di tempat-tempat strategis, seperti stasiun kereta api, terminal, dan perempatan-perempatan jalan. Gambar orang yang menjadi tersangka kerusuhan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 1 Juni lalu itu juga dibagi-bagikan pada pengendara jalan.<>

Komandan Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Jember, Lutfi Alif, yang memimpin aksi itu, mengatakan, pihaknya berniat membantu aparat kepolisian untuk menemukan keberadaan Munarman.

“Munarman adalah pengecut. Dia berkoar-koar akan bertanggung jawab, tapi kenyataannya dia lari,” ujar Lutfi seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Aryudi A. Razaq.

Ia menambahkan, semula pihaknya akan mendatangi kediaman Abdul Hayyi, tokoh GP Ansor setempat yang ikut mendeklarasikan kembali Front Pembela Islam (FPI) Jember pada Jumat (6/6) lalu. Namun, rencana itu batal setelah yang bersangkutan diketahui tidak ada di tempat.

Sehari sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember juga telah mengeluarkan imbauan kepada semua pihak untuk bersikap bijaksana dalam menyikapi tragedi Monas. PCNU menyerahkan sepenuhnya kasus itu aparat berwenang.

“Masyarakat tidak perlu ikut campur. Dan, yang penting adalah jagalah ukhuwah nahdliyyah (persaudaraan sesama warga NU), ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama bangsa),” terang Ketua PCNU Jember, KH Muhyiddin.

Bahri, seorang tokoh penting yang mendeklarasikan pendirian FPI di Jember, menyatakan mencabut dukungannya. Ia mengaku tak tahu atas rencana pendeklarasian FPI setempat itu.

“Saya diundang, katanya untuk silaturrahim. Tapi, ternyata di situ ada deklarasi FPI. Saya dijebak,” terangnya sambil menambahkan bahwa sejak dulu, dirinya tak ada hubungan dengan FPI, apalagi menjadi pengurus. (rif)