Warta

Hasyim Bacakan 7 Amanat NU untuk Jusuf Kalla

Kamis, 2 Juli 2009 | 02:07 WIB

Jombang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi turut mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat bersilaturrahim di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (1/7) kemarin.

Dalam kesempatan yang sama, Hasyim membacakan 7 butir amanat NU untuk Kalla yang juga calon presiden pada Pemilu 2009. Ia menyampaikan amanat itu kepada Kalla sebagai capres dari Partai Golkar dan Partai Hanura.<>

Amanat pertama, katanya, sudah hampir lima tahun bangsa Indonesia menghadapi berbagai bencana yang datang tiada henti. Mulai dari bencana yang datang dari air laut, air tanah, air langit, asap, api, dan sebagainya. Bangsa seakan-seakan sedang diberi peringatan oleh Allah.

''Jika Pak Jusuf diberi amanat memimpin bangsa, maka tingkatkanlah ibadah dan memohon kepada Allah agar diringankan dari bencana,'' pintanya.

Kedua, Hasyim memandang agama sering dijadikan simbolisasi dan di saat bersamaan kerap dirusak. Sebagai sesama warga NU, dia meminta agar Kalla menjaga kemurnian agama dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.

Amanat ketiga, terkait dengan krisis ekonomi yang dihadapi bangsa. Hasyim mengharapkan Kalla bisa meniru cara Nabi Yusuf ketika mengatasi krisis ekonomi di Mesir dengan mengutamakan kejujuran, kemandirian dan hidup yang halal. ''Dan, berani memberantas orang-orang ‘bermuka dua’,'' imbuhnya.

Kelima, lanjut Hasyim, dia melihat rakyat sedang tercabik-cabik. Bahkan, ia menemui adanya pemimpin yang sengaja memecah belah rakyatnya sendiri dengan politik Machiavelli. ''Pak Jusuf, satukan kembali rakyat Indonesia ini,'' pintanya dengan sungguh-sungguh.

Amanat keenam, Hasyim mengingatkan kepada seluruh warga NU agar tidak lagi berpangku tangan melihat perkembangan situasi politik di Tanah Air dengan alasan menjaga Khittah. Dia menyerukan seluruh ulama, kiai, dan pemimpin pesantren untuk bergerak dan memberitahukan umat mengenai pesan-pesan PBNU ini.

''Ketujuh, khusus untuk warga NU, bersatulah. Sudah lama kita bercerai berai dan itu mengakibatkan merosotnya harga diri,'' serunya.

Menanggapi amanat itu, JK dengan senang hati menerimanya. Sambil sedikit berkelakar, dia mengatakan, ''Ini perintah harian dari Ketua Umum PBNU. Kalau Ketua Umum sudah memerintahkan, maka kita harus jalankan.''

Kalla, tak hanya dikenal sebagai warga NU. Ia merupakan putra pendiri NU di Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia pun masih tercatat sebagai Mustasyar (Penasihat) Pengurus Wilayah NU Sulsel. (rif)