Warta

Hasyim Protes Fotonya Dijadikan Poster Kampanye Cagub Jateng

Rabu, 11 Juni 2008 | 13:13 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi memrotes keras atas pemuatan foto dirinya yang dijadikan poster kampanye salah satu pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah.

Menurutnya, tindakan itu berarti berupaya melibatkan dirinya dan organisasi yang ia pimpin pada politik praktis, dalam hal ini Pemilihan Gubernur Jateng yang akan digelar pada 22 Juni nanti. Poster itu, katanya, juga seolah-olah berupaya mengarahkan dukungan masyarakat pada salah satu pasangan cagub-cawagub.<>

“Enggak seharusnya seperti itu. Saya nggak pernah suka dengan cara-cara seperti itu. Tolonglah, diingatkan ke siapa yang buat poster itu,” ujar Hasyim kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (11/6).

Selasa (10/6) lalu, ditemukan sejumlah poster Hasyim yang mengajak masyarakat mencoblos pasangan Cagub-Cawagub Jateng, Bambang Sadono-Mohammad Adnan, di Kabupaten Purworejo.

Poster yang mengajak masyarakat setempat mendukung pasangan dengan nomer undi 1 itu tersebar di sejumlah titik keramaian di wilayah Kecamatan Butuh. Pada salah satu leaflet, misalnya, bertuliskan: "Coblos No 1 Ben NU Maju". Di atasnya tertera jelas gambar Hasyim.

Leaflet lainnya yang juga ditemukan bertuliskan: "Nderek Mbah Sahal Mahfudh Coblos No 1". Masih banyak lagi dan sebagian dengan menyertakan nama tokoh-tokoh NU mengajak kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) mencoblos nomor 1.

Tidak diketahui siapa yang membuat, menempelkan dan menyebarkan poster serta leaflet itu. Namun, sesungguhnya, NU secara organisasi telah menegaskan diri tak akan terlibat dalam kepentingan politik praktis, termasuk pemilihan kepala daerah.

Sebelumnya, Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz berkali-kali menegaskan dirinya bersikap netral dalam Pilgub Jateng. Bahkan, ia pernah bereaksi cukup keras setelah mengetahui fotonya tercantum dalam kalender yang bergambar pasangan Bambang-Adnan. Ia mengaku tidak ikhlas dan meminta kalender itu ditarik dari peredaran. (rif)