Warta DZIKIR AKBAR DI ACEH

Kang Said: Dzikir, Doa, dan Wirid Itu Berbeda

Sabtu, 1 Januari 2011 | 10:30 WIB

Banda Aceh, NU Online
Dzikir Akbar di Masjid Baiturrahman Aceh dihadiri ulama besar dari Yaman, Habib Umar bin Hafidz, yang memimpin langsung dzikir akbar ini. Sedangkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj memberikan ceramah agama dengan tema ”Pentingnya dzikir, doa, dan wirid”.

Kehadiran Ketua Umum PBNU ini mendapatkan sambutan yang cukup meriah dari hadirin, terlebih seusai Kang Said menyampaikan ceramahnya. “Ini adalah kehadiran saya yang pertama kali di Aceh sebagai Ketua Umum PBNU. Alhamdulillah saya diterima dengan sangat baik di sini,” ujarnya kepada NU Online, 30 Desember 2010.
>
“Dzikir adalah apapun yang membuat kita ingat kepada Allah. Dzikir itu taqarrub (mendekat, red) kepada Allah. Lalu doa adalah kegiatan ibadah atau penghambaan kepada Sang Khaliq. Dalam doa kita mengajukan permohonan kepada Allah. Sedangkan wirid adalah membaca atau menjalankan bacaan tertentu untuk mendapatkan emanasi dan iluminasi. Jadi ketiganya berbeda,” papar Kang Said dalam ceramahnya

Kang Said melanjutkan, “Kalau ilmu hikmah tashawwuf juga berbeda, meski dalam beberapa hal sepertinya sama. Ilmu hikmah adalah menjalankan sesuatu untuk memperoleh sesuatu. Bahkan kitabnya ada sendiri, seperti Syamsul Ma’arif dan Mujarrobat. Tokohnya seperti Imam Al Buni.
Sedangkan tashawwuf adalah proses mencari kedudukan hati. Tashawwuf adalah jalan menuju taubat, wara’, dan zuhud.”

Sebelumnya, Kang Said didampingi Rais Syuriah PWNU Aceh KH Wahid Nur Zahri dan Ketua Tanfidziyyah PWNU Aceh Tengku Faisal meninjau lokasi yang nantinya akan dibangun Kantor PWNU Aceh dan madrasah. “Luas tanah untuk kantor PWNU adalah 9 x 24 meter, sedangkan untuk madrasah 2500 meter persegi. Semoga kehadiran Kang Said membawa berkah dan pembangunannya segera selesai,” ujar Tengku Faisal. (bil)