Warta KIRAB RESOLUSI JIHAD

Kirab Berakhir di Tugu Proklamasi

Jumat, 25 November 2011 | 11:56 WIB

Jakarta, NU Online
Setelah melakukan perjalanan panjang dari Surabaya Jawa Timur pada 20 November lalu, akhirnya rombongan Kirab Resolusi Jihad sampai pada tujuan akhirnya di Jakarta, Jum’at (25/11) dengan upacara terakhir di Tugu Proklamasi.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menerima bendera kirab, yang terdiri dari bendera merah putih, bendera NU dan bendera Jamiyyah Ahlutthariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) dari koordinator nasional H Muhaimin Iskandar, disaksikan oleh berbagai komponen badan otonom NU yang terlibat dalam acara tersebut, seperti, Jatman, Pagar Nusa, Sarbumusi, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU.<>

Upacara dilakukan secara resmi oleh generasi muda NU, yang berbaris dengan menggunakan pakaian putih-putih, menggunakan kacu, merah putih, dihadapan monumen dua orang proklamator, Soekarno dan Hatta, untuk mengingatkan peran mereka dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Wajah lelah tetapi dengan raut gembira tampak diantara peserta yang mengikuti perjalanan dari Surabaya ke Jakarta. Perjalanan panjang dan berbagai upacara seremoni di berbagai daerah dari warga NU setempat tak sia-sia untuk mengenalkan kembali peran NU dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Para pendekar Pagar Nusa dalam kesempatan tersebut juga menunjukan berbagai aksi berbahaya, sebagai bukti kesiapannya jika ada fihak lain yang ingin mengganggu Indonesia, mereka siap berada di garda depan. Atraksi kebal pisau, lepas borgol atau dicambuk, sampai dengan upaya potong lidah, tetapi tidak terluka ditunjukkan, tetapi semuanya tak mempan menggores kulit para pendekar tersebut.

Sejumlah kader Fatayat dan IPPNU yang melihat atraksi tersebut menjerit histeris, melihat atraksi yang mengerikan tersebut, tetapi semuanya berlangsung dengan lancar. Kia Said Aqil sempat diminta memborgol salah seorang pendekar, tetapi hanya dalam waktu sekejab, borgol tersebut berhasil dilepaskannya.

Muhaimin Iskandar, koordinator nasional Kirab Resolusi Jihad menjelaskan, NU akan setia menjaga NKRI dari dulu sampai sekarang. “Kalau bukan NU siapa lagi yang mengawal bangsa ini. Kitalah yang bertugas mengawal dan meneruskan perjuangan para ulama dulu,” katanya.

Selanjutnya KH Said Aqil Siroj menegaskan kembali, fihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah agar Resolusi Jihad masuk dalam mata pelajaran sejarah Indonesia.

Ia juga menyampaikan pengakuan dari Wapres Boediono bahwa NU adalah jangkar Indonesia, tetapi ia berharap, hal ini tak hanya sekedar pengakuan saja, tetapi juga menyampaikan pentingnya dukungan pemerintah dalam mensejahterakan warga NU.

“Mari kita isi kemerdekaan saat ini dalam zaman globalisasi dengan menumbuhkan kesejahteraan,” jelasnya.




Penulis: Mukafi Niam