Kongres ke-16 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres ke-15 Ikatan Pelajar Putri NU di Pondok Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, resmi digelar hari ini, Sabtu (20/6). Pembukaan dilakukan Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Hasyim Muzadi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang direncanakan membuka secara resmi forum akbar tiga tahunan organisasi pelajar dan santri NU itu, batal hadir. Presiden diwakili Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh.<>
Seremonial pembukaan yang dilakukan di aula utama pesantren itu juga dihadiri, antara lain, Ketua Pengurus Wilayah NU Jateng, Muhammad Adnan; Pengasuh Pesantren, KH Masruri Abdul Mughni, serta dua mantan ketua umum IPNU, Zainut Tauhid Saadi dan Abdullah Azwar Anas. Tampak pula mantan ketua umum IPPNU, Devi Soraya.
Hasyim Muzadi, dalam pidatonya, berpesan agar IPNU dan IPPNU tetap menjadi organisasi kader. Kedua organisasi itu, katanya, merupakan ‘ujung tombak’ pengkaderan NU. Masa depan NU ada di tangan mereka.
“Karena itu, tetaplah menjadi organisasi kader, jangan bergeser (baca: berubah) ke mana-mana, apalagi menjadi organisasi politik, jangan sampai,” terang Hasyim.
Hal senada juga disampaikan sang Tuan Rumah. Menurut Abah Masrur—panggilan akrab KH Masruri Abdul Mughni—IPNU dan IPPNU didirikan sebagai ‘pagar’ bagi NU. “IPNU atau IPPNU didirikan agar jadi ‘pagar’ bagi NU. NU didirikan untuk menjadi ‘pagar’ yang bisa menjaga kelestarian paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” ujarnya.
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah NU Jateng itu berpesan kepada seluruh kader IPNU dan IPPNU selalu berpegang teguh pada ajaran dan paham yang merupakan warisan ulama terdahulu, utamanya Walisongo.
Kongres digelar hingga 23 Juni nanti itu diikuti sebanyak 2.500 peserta. Mereka merupakan utusan pimpinan wilayah serta pimpinan cabang IPNU dan IPPNU se-Indonesia, hadir pada forum tersebut. (rif)
Terpopuler
1
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
2
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
3
Jejak Jejaring Santri dan Kiai di Sukunsari
4
Kitab Peretas Kerumitan Ushul Fiqh
5
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 62: Keyakinan Ahli Kitab dan Shabi'in
6
Hasil Mudzakarah Haji: Hasil Investasi Boleh Biayai Jamaah Lain, Dam Bisa Disembelih di Tanah Air
Terkini
Lihat Semua