Warta SASTRA

Lan Fang: Sastra Memiliki Nilai Pengabdian

Sabtu, 21 Mei 2011 | 22:03 WIB

Sumenep, NU Online
Lan Fang, novelis Indonesia, hadir mengisi salah satu rangkaian bedah buku dalam acara Festival Cinta Buku (FCB) yang diselenggarakan BEM Instika sUMENEP, Jumat siang (20/5) di aula Syarqawi. Bukunya yang terbaru berjudul “Ciuman di Bawah Hujan” menjadi salah satu buku yang dipilih oleh panitia untuk dibedah. Abrari Alzael, jurnalis Madura, didaulat sebagai pembedah buku terbitan Gramedia itu.

Di sela-sela penjelasannya, Lan Fang menyatakan bahwa buku yang dikemas dalam bentuk sastra seperti novel memiliki nilai beda dibanding dengan buku-buku biasa karena nilai humanismenya. “Tulisan akan mengabadi bila diimbangi dengan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Lan Fang.<>

Salah satu ciri karya yang baik, tambah Lan Fang, ialah yang mampu menginspirasi orang lain untuk berkarya. Karya sastra, oleh Lan Fang, dipandang memiliki kekuatan akan hal itu.

Lan Fang juga menjelaskan bahwa proses kreativitas seseorang tidak akan pernah selesai. Selama obsesi kepenulisannya tidak terjawab, penulis akan selalu mengeksplor dirinya untuk menghasilkan karya yang lebih bermutu dan bermakna.

Selain itu, Lan Fang juga menyatakan bahwa semakin panjang masa karya sastra, maka nilai-nilainya semakin kaya. Dalam hal itu, waktulah yang sangat menentukan.

“Kita bisa ambil contoh karya Pram yang hingga kini tetap dibaca oleh banyak orang. Padahal, di masanya tak sedikit yang menganggap karya-karyanya sebagai perusak dan tak patut dibaca serta diapresiasi,” tegas Lan Fang.

Pada kesempatan itu, panitia memberikan door prize kepada empat penanya dalam sesi tanya jawab.

Ketua panitia FCB, Imam Ghazali, menyatakan bahwa bedah buku Lan Fang ini bekerja sama dengan penerbit Gramedia.

“Setelah konsultasi kepada K M Faizi, panitia hanya memberi uang 1 juta kepada Lan Fang, sedangkan banner dan door prize-nya ditanggung oleh Gramedia,” ujar Imam Ghazali.

Usai acara bedah buku, beberapa hadirin berfoto dengan Lan Fang. Termasuk, salah satu kiai muda PP Annuqayah, KH Muhammad Salahuddin Warits.

Redaktur: A. Khoirul Anam
Kontributor: Hairul Anam