Warta KONFERWIL NU JATENG

LP Maarif NU Belum Optimal Tingkatkan Pendidikan Nahdliyin

Jumat, 11 Juli 2008 | 15:04 WIB

Brebes, NU Online
Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) dinilai belum optimal dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU). Pasalnya, masih banyak Nahdliyin di daerah yang belum mengenyam pendidikan, utamanya pendidikan formal.

Hal tersebut diungkapkan Faeshol Muzammil, praktisi pendidikan dan pengurus Lajnah Bahtsul Masail NU Pati, di lokasi penyelenggaraan Konferensi Wilayah NU Jawa Tengah, di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kabupateb Brebes, Jumat (11/07).<>

“Lembaga pendidikan yang dimiliki NU, LP  Maarif, seakan belum memiliki ‘taji’ untuk mencerdaskan warga NU secara utuh. LP Maarif perlu menfokuskan program agar kader muda NU yang cerdas dapat terawat dengan baik,” terang Faishol.

Karena itu, menurut dia, salah satu hal yang dapat dilakukan LP Maarif NU adalah dengan mengembangkan konsep pendidikan yang fokus memperdalam satu disiplin ilmu secara khusus.

“Seharusnya, NU punya lembaga yang fokus memperdalam kajian ke-Islam-an, seperti LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta. Hal ini yang seharusnya disadari, kenapa NU tidak membentuk lembaga pendidikan sekelas LIPIA?” ujar Faeshol.

Lembaga pendidikan semacam itu, imbuhnya, dapat mengatasi keinginan sejumlah kader NU tentang sebuah ilmu pengetahuan. “Jangan sampai, akar keilmuan berupa penguasaan kitab kuning semakin luntur,” pungkasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar NU Jateng, Mohammad Talkhis. Ia berharap agar LP Maarif NU lebih tegas dalam merekrut staf pengajar. “Instruksi PBNU tentang proses perekrutan pengajar di LP Maarif, sebaiknya menjadi pertimbangan penting,” tandasnya.

Para guru yang mengajar di LP Maarif, juga harus mempunyai memiliki pengetahuan yang memadai tentang inti ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. “Hal inilah yang seharusnya cepat mendapat respon,” jelasnya. (ziz/was)