Warta

LPK-NU Konsentrasi Pada Pengungsi Merapi

Jumat, 19 Mei 2006 | 16:52 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPK-NU) saat ini sedang berkosentrasi penuh terhadap para pengungsi Gunung Merapi yang saat ini ditampung di tenda-tenda darurat di sekitar lereng gunung paling aktif di Indonesia itu. Lembaga di bawah naungan NU berkonsentrasi pada penanganan kesehatan para pengungsi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua LPK-NU, dr Ing Bina Suhendra kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jum’at (19/5).

<>

Menurut Bina, begitu ia akrab disapa, LPK-NU telah menerjunkan tim ke daerah-daerah di lereng Merapi sebanyak dua kali. Tim pertama diterjukan untuk mengidentifikasi obat-obatan yang dibutuhkan, sedangkan tim kedua menyalurkan bantuan obat-obatan dan alat komunikasi melaui Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Magelang dan Sleman.

”Ini adalah tindak lanjut dari tim pertama yang dipimpin Avin (Avianto Muhtadi, red) beberapa waktu lalu. Karena yang dibutuhkan mereka alat komunikasi dan obat-obatan, yang kita kirim, ya obat dan HT (handie talkie). Obat yang kita kirim antara lain, obat mata, sakit kepala, batuk, pilek, diare, demam, dan lain-lain,” ungkapnya.
 
Sementara itu, staf LPK-NU bagian rawat darurat, Abdul Jamil Wahab mengatakan, untuk mempermudah menangani para pengungsi Merapi, LPK-NU menunjuk PCNU pimpinan Banser setempat sebagai pelaksana. Sebelum diterjunkan ke lapangan LPK-NU telah memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada tim yang diterjunkan oleh PCNU setempat.

“Mereka sudah kita latih semua. Bagaimana cara mengevakuasi pengungsi, bagaimana memberikan pertolongan pada orang terkena luka bakar dan lain-lain. Pokonya kita telah bekali mereka banyak hal soal penaganan terhadap korban musibah. Saat ini kita selalu melakukan kontak bersama mereka yang terjun ke lapangan,” jelas Jamil yang baru saja tiba dari Magelang bersama dr Dedy Ahmadi.

Selain itu, Jamil mengatakan, LPK-NU telah mendirikan 4 posko di daerah-daerah pengungsian, yaitu 3 posko di Sleman, meliputi Kecamatan Turi, Cangkringan, dan Paker. Sedangkan posko di Megelang dipusatkan di Kantor PCNU Magelang. Di masing-masing posko dijaga oleh anggota Banser yang terlatih. “Tim yang di lapangan juga membuka dapur umum. Jadi, yang kita tangani tidak hanya kesehatan,” katanya. (rif)