Warta KONFERENSI WILAYAH XII NU DIY

Mahfudz Mas'ud Tak Tergantikan

Senin, 25 Desember 2006 | 04:29 WIB

Sleman, NU Online
Sebagaimana diprediksi sebelumnya Pror. Dr Mas’ud Mahfudz MBA, Minggu (24/12) siang, terpilih kembali menjadi ketua tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimwwa Yogyakarta (DIY) untuk periode 2006-2011. Dari penjaringan bakal calon Prof. Mas’ud memperoleh lima suara, sementara Dr. Ir Mochammad Maksum, yang periode lalu menjadi wakil tanfidziyah PW NU DIY mendapatkan satu suara.

Masing-masing PC NU mempunyai hak satu suara untuk pemilihan ketua tanfidziyah, dan satu suara untuk pemilihan syuriyah ditambah satu suara dari PWNU. Jumlah pemilih enam suara untuk tanfidziyah dan enam suara untuk <>syuriyah.

Prof. Mas’ud melenggang tanpa pemilihan karena sesuai tata tertib pemilihan jika memperloh lebih dari empat suara maka diminta kesediaanya dan ditetapkan menjadi ketua terpilih.

Tak bedanya dengan pemilihan ketua tanfidziyah, pemilihan rois syuriyah juga diwarnai dengan menguatnya suara yang diperoleh Drs. KH Azhari Abta. Kyai Azhari, sapaan akrab Drs. KH Azhari Abta, memperoleh empat suara dari enam suara, sementara Prof. Dr KH Machasin dan KH Mu’tasim masing-masing memperoleh satu dukungan. Secara otomatis Kyai Azhari menjadi rois syuriyah terpilih setelah dimintai kesediannya menjadi rois syuriyah PW NU DIY periode 2006-2011.

Gayeng dan Ger-geran saat Pemilihan

Suasana gayang tampak mewarnai pemilihan rois syuriyah dan ketua tanfidziyah minggu siang kemarin. Pemilihan juga berjalan sangat cepat, pasalnya hanya enam suara yang berhak memilih.

Pemilihan kemarin dibagi dalam dua sesi. Pertama pemilihan rois syuriyah dan sesi kedua pemilihan ketua tanfidziyah. Berbeda dengan pemilihan rois syuriyah, pada pemilihan ketua tanfidziyah, bakal calon harus mendapat restu dari rois syuriyah terpilih.

KH Azhari Abta, yang terpilih jadi rois Syuriyah saat di dapuk untuk memberi restu dengan penuh humor mengungkapkan restunya pada bakal calon tunggal, Prof. Dr. Mahfudz Mas’ud, MBA.

“Terus terang, saya ini sebenarnya musuhan dengan pak Mas’ud, tetapi karena didukung lima cabang ya saya terpaksa harus merestui, kalau gak kan dimusuhi sama lima cabang,” restu Kyai Azhari disambur tawa peserta konferensi diiringi dengan tepuk tangan.

“Tapi mau gak mau saya juga akan keras dengan beliau, termasuk segera menyelesaikan gedung NU yang belum jadi,” lanjut Kyai Azhari.

“Kalau lima tahun pembangunan kantor NU sudah mencapai 61%, insyaallah tidak sampai lima tahun sudah usai. Saya akan menagih janji Pak Hasyim (KH Hasyim Muzadi: Red) yang bersedia membantu penyelesainnya,” timpal Prof. Dr Mahfudz Mas’ud, dalam sambutan singkatnya.

Dr. Endang Turmudzi, sekjend Pengurus Besar nahdlatul Ulama (PBNU) yang memimpin pemilihan mengaku pemilihanya berlangsung sangat singkat namun penuh kualitas. Juga hadir sekaligus didapuk untuk mendampingi Dr Endang dan menjadi saksi, Drs. KH Malik Madany, wakil katib Syuriyah PBNU.

Dalam sambutan penutupan konferensi yang sempat tertunda selama sebulan itu, Dr. Endang Turmudzi, mengingatkan bahwa tugas NU kedepan berat, berbagai tantangan terutama ancaman ideologis dari pihak luar harus segera mendapat perhatian tersendiri. (ron)