Warta TAUSIYAH YAUMIYAH RAMADHAN

Mempertahankan Tradisi Islam yang Santun dan Mengayomi

Rabu, 9 September 2009 | 09:30 WIB

Jakarta, NU Online
Di bulan suci Ramadhan ini, umat Islam diharapkan dapat terus mempertahankan tradisi dan praktik-praktik keagamaan yang santun, terutama pada masa-masa menjelang Lebaran. Para pemuka agama diharapkan dapat mengayomi masyarakat yang lebih lemah dan membutuhkan bimbingan.

Demi mendapatkan simpati masyarakat, mereka yang berdakwah di jalan Allah diharapkan tidak menampakkan kesan seram dan angkuh. Sehingga masyarakat sebagai objek dakwah dapat merasa nyaman untuk menyerap ajakan-ajakan kebaikan yang disampaikan.<>

Demikian dinyatakan oleh Ustadz Syaifullah Amin dalam Acara penutupan Pesantren Ramadhan di Yayasan Jam'iyyatul Ikhwan, Jl. Kramat Sawah Paseban Jakarta. Menurut Amin, dakwah yang disampaikan dengan cara-cara yang kasar dan angkuh justru akan menghasilkan sesuatu yang kontradiktif.

"Jika ingin mengajak masyarakat untuk berbuat baik, tentu harus disampaikan dengan cara-cara yang baik, santun dan lembut. Jika menginginkan dakwahnya diikuti oleh umat, tentu para dai harus turut mengayomi dan memberikan rasa tenteram kepada umatnya," terang Ustadz Amin di hadapan ratusan Jamaah peserta buka puasa bersama.

Lebih lanjut, Ustadz Amin menuturkan, dakwah yang disampaikan dengan menakut-nakuti umat dan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat justru dapat mencoreng wajah Islam itu sendiri dan semakin menjauhkan simpati masyarakat.

"Tentu kita ingin mengajak tetangga kita agar rajin ke Masjid untuk beribadah dan menunaikan sholat berjamaah. Namun bukan berarti kita berhak mengintimidasi mereka agar taat beragama, melalui cara-cara yang mengandung ancaman," tandas Ustadz Amin. (min)