Militer Saudi Rusak 28 Masjid dan 50 Aula Keagamaan Bahrain
NU Online · Sabtu, 23 April 2011 | 12:02 WIB
Sekitar 28 masjid dan 50 aula keagamaan di Bahrain dihancurkan sejak awal protes anti-rezim dimulai Februari lalu. Para aktivis kepada Press TV hari ini (Jumat, 22/4) menyatakan bahwa masjid-masjid dihancurkan selama protes anti-pemerintah. Beberapa di antaranya di wilayah Karzakan, Salmabad, Bu Quwah, dan A'ali.
Warga Bahrain menggelar aksi protes anti-rezim monarki al-Khalifa sejak 14 Februari lalu. Adapun, demonstrasi hari ini di Bahrain diberi nama "Jumat al-Quran" dalam rangka mengutuk aksi brutal para personil militer Arab Saudi terhadap para demonstran serta perusakan masjid-masjid.
/>
Maret lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait, mengerahkan pasukan mereka ke Bahrain dalam rangka membantu pemerintah Manama menumpas protes rakyatnya. Puluhan pengunjuk rasa tewas dan banyak lainnya hilang dalam aksi penumpasan protes oleh pasukan keamanan pimpinan militer Saudi di Bahrain.
Sebelumnya, Rabu (20/4) Ketua Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain, Nabeel Rajab mengatakan, rezim Manama harus bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap para pengunjuk rasa. Meski penumpasan sadis itu dilakukan militer Arab Saudi, namun pemerintah Bahrain pada akhirnya yang harus bertanggung jawab atas represi brutal dan penganiayaan terhadap para demonstran.
Ditambahkannya bahwa pasukan Saudi telah melakukan banyak tindak kejahatan, termasuk di antaranya terhadap kemanusiaan di Bahrain, namun pemerintah Manama yang mengundang mereka, oleh karena itu rezim al-Khalifa harus bertanggung jawab. (syf)
Karzakan, NU Online
Sekitar 28 masjid dan 50 aula keagamaan di Bahrain dihancurkan sejak awal protes anti-rezim dimulai Februari lalu. Para aktivis kepada Press TV hari ini (Jum'at, 22/4) menyatakan bahwa masjid-masjid dihancurkan selama protes anti-pemerintah. Beberapa di antaranya di wilayah Karzakan, Salmabad, Bu Quwah, dan A'ali.
Warga Bahrain menggelar aksi protes anti-rezim monarki al-Khalifa sejak 14 Februari lalu. Adapun, demonstrasi hari ini di Bahrain diberi nama "Jumat al-Quran" dalam rangka mengutuk aksi brutal para personil militer Arab Saudi terhadap para demonstran serta perusakan masjid-masjid.
Maret lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait, mengerahkan pasukan mereka ke Bahrain dalam rangka membantu pemerintah Manama menumpas protes rakyatnya. Puluhan pengunjuk rasa tewas dan banyak lainnya hilang dalam aksi penumpasan protes oleh pasukan keamanan pimpinan militer Saudi di Bahrain.
Sebelumnya, Rabu (20/4) Ketua Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain, Nabeel Rajab mengatakan, rezim Manama harus bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap para pengunjuk rasa. Meski penumpasan sadis itu dilakukan militer Arab Saudi, namun pemerintah Bahrain pada akhirnya yang harus bertanggung jawab atas represi brutal dan penganiayaan terhadap para demonstran.
Ditambahkannya bahwa pasukan Saudi telah melakukan banyak tindak kejahatan, termasuk di antaranya terhadap kemanusiaan di Bahrain, namun pemerintah Manama yang mengundang mereka, oleh karena itu rezim al-Khalifa harus bertanggung jawab. (syf)
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
Terkini
Lihat Semua