Panglima Komando Laskar Islam (KLI), Munarman, akhirnya menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jakarta Raya, pada Senin (9/6) pukul 19.50 WIB. Pria yang sejak 4 Juni lalu dinyatakan buron oleh kepolisian itu datang ke Markas Polda Metro Jaya tanpa pengawalan aparat.
Tidak ada wajah lesu di wajah Munarman sesaat setelah ia tiba di Polda. Mengenakan kaos putih dan membawa tas selempang warna hitam, Munarman menebar senyum ke arah wartawan.<>
Kepada wartawan, ia mengatakan, penyerahan diri itu menunjukkan dirinya bukan pengecut. "Saya menepati janji. Saya bukan pengecut, kan," kata Munarman.
Munarman mengatakan hal tersebut saat disinggung mengenai diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri soal Ahmadiyah. Sebelumnya, Munarman memang menyatakan dirinya baru akan menyerah bila pemerintah mengeluarkan SKB Ahmadiyah.
Ke mana saja selama ini? Munarman menjawabnya dengan enteng, "Habis jalan-jalan." Setelah itu mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu tidak bersedia berkomentar lebih lanjut. "Nanti aja, nanti," elaknya.
Janji menyerah setelah SKB Ahmadiyah keluar benar-benar ditepati Munarman. Tidak beberapa lama setelah SKB keluar, ia memberi tahu kuasa hukumnya bahwa dirinya akan menyerahkan diri.
"Saya baru dapat telepon satu jam yang lalu dengan private number (nomor disembunyikan) bahwa Munarman mau menyerahkan diri setelah SKB keluar," kata kuasa hukum Munarman, Syamsul Bahri, di Mapolda Metro Jaya.
Sebelum menyerahkan diri ke polisi, Munarman menghubungi Anton Medan. "Tadi sebelum menyerahkan diri, dia nelepon saya pakai private number bilang mau menyerahkan diri karena SKB sudah keluar," kata Anton Medan.
Menurut Anton, Munarman telah konsisten dengan semua perkataanya. "Tadi dia bilang, SKB tentang Ahmadiyah, kan, sudah keluar, jadi saya akan menyerahkan diri," ujar Anton menirukan pernyataan Munarman.
Anggota Tim Advokasi Anti-Ahmadiyah, Ahmad Michdan, menjelaskan, Munarman tidak meninggalkan wilayah Jakarta selama 6 hari pelariannya. "Di Jakarta," jawabnya saat ditanya wartawan. (dtc)
Terpopuler
1
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
2
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
3
Kiai Ubaid Ingatkan Gusdurian untuk Pegang Teguh dan Perjuangkan Warisan Gus Dur
4
Pilkada Serentak 2024: Dinamika Polarisasi dan Tantangan Memilih Pemimpin Lokal
5
Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Pengurus LKNU Jabarkan Filosofi Dan Praktik Gizi Kesehatan Masyarakat
6
Habib Husein Ja'far Sebut Gusdurian sebagai Anak Ideologis yang Jadi Amal Jariyah bagi Gus Dur
Terkini
Lihat Semua