Warta

NU Online Diharapkan Kembangkan E-dakwah

Senin, 17 Oktober 2005 | 10:25 WIB

Jakarta, NU Online
NU Online diharapkan mengembangkan diri menjadi E-dakwah, yang menjadi pusat aktivitas dakwah bagi para nahdliyyin dan para simpatisannya.

"Kita sering mengenal yang disebut electronic bussines (e-bussines), electronic comerce (e-commerce) dan electronic goverment (e-gov) tapi belum pernah menemukan konsep e-dakwah di situs internet," ungkap Amir salah seorang Mubaligh dalam pelatihan dakwah di PBNU, Senin (17/10).

<>

Karena itu kata pria asal Gorontalo, hendaknya NU Online sebagai situs berita yang juga menjadi garda terdepan teknologi informasi yang di miliki nahdlatul ulama agar menggarap E-dakwah sebagai alternatif metode dakwah masa depan di kalangan mubaligh NU.

Sebab, bisa dikatakan dakwah melalui internet ini sangat efektif karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bisa disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah serta informasi yang disebarkan lewat internet, dapat menjangkau siapapun dan di manapun asalkan yang bersangkutan mengakses internet.

"Bukan berarti dakwah lewat podium yang masih dominan dikalangan NU tidak penting tetapi sebagai konsekwensi perkembangan zaman dakwah model ini penting," kata Amir.

Sesuai namanya, lanjut Amir, NU Online sebagai media informasi yang berbasis internet merupakan konsep jaringan dan tukar menukar informasi satu sama lain. Konsep ini sangat berhubungan dengan diseminasi informasi. Nah dalam konteks dakwah, berarti saling tukar informasi antarumat. Jadi hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa dakwah bisa dilakukan melalui teknologi internet.

"Seperti pengelolaan khutbah jum'at, materi pidato, E-card, kursus dakwah online dan semua tentang kegiatan berdakwah yang bisa dikembangkan secara elektronik," kata mubaligh yang juga pengurus NU di Gorontalo ini.

Keinginan tesebut langsung ditanggapi pemimpin redaksi NU Online, Abdul Mun'im DZ yang menjadi pembicara tunggal dalam pengenalan dakwah melalui media internet tersebut. Menurutnya, keinginan menuju kearah sana sedang dimatangkan olah pengelola NU Online yang tahun depan akan meluncurkan versi tiga bahasa dengan perwajahan dan rubrikasi baru.

"Karenanya kita minta peran serta para calon mubalig dan mubalighan untuk mensosialisaikan NU Online dalam misi dakwahnya agar lebih dikenal oleh masyarakat," ungkap lulusan IAIN Sunan Kalijaga Djogjakarta ini. (cih)

Â