Warta

Para Nasionalis Deklarasikan Pernasindo

Sabtu, 10 Juni 2006 | 04:39 WIB

Jakarta, NU Online
Sejumlah kalangan nasionalis dari berbagai latar belakang, Jumat (9/6) di Jakarta, mendeklarasikan organisasi baru bernama Perhimpunan Nasionalis Indonesia atau Pernasindo. Dikatakan, organisasi itu tidak akan menjadi parpol, akan tetapi beberapa orang di dalamnya telah aktif di organisasi politik yang berbeda.

Ikut menandatangani deklarasi antara lain Kwik Kian Gie, Jenderal (purn) Wiranto, Ali Sadikin, Sukardi Rinakit, Salahuddin Wahid, Jaya Suprana, Asvi Warman Adam, Revinson Baswin, Sophan Sophian dan Marisa Haque.

<>

Alasan pendirian Pernasindo, demikian Kwik Kian Gie, antara lain untuk mengakhiri pembodohan terhadap bangsa Indonesia. Menurutnya, pembodohan itu sudah menjangkit bangsa Indonesia, padahal sebenarnya semua sudah menyadari pembodohan itu.

"Kita menyaksikan rakyat dibodohi dengan dicekoki omongan bahwa pembangunan yang dibiayai dari utang itu wajar, dan utang itu sekarang sudah menyengsarakan rakyat. Perhimpunan Nasionalis Indonesia hadir untuk memberikan pencerahan kepada rakyat Indonesia," kata Kwik.

Langkah utama pernasindo, lanjut Kwik, adalah melakukan penyadaran melalui kampanye-kampanye dan media massa menjadi medan utamanya.

“Misalnya dengan menyebarkan pidato penyadaran dalam bentuk kaset rekaman seperti yang pernah dilakukan Imam Khomeini di Iran. Kita akan mengajak media yang ada,” katanya.

Kwik mengatakan, kemiskinan yang ada di Indonesia adalah sebab ada segelintir elit bangsa yang menjual kemerdekaan dan menjadi kroni bangsa-bangsa lain yang melakukan penghisapan terhadap bangsa Indonesia.

Salahuddin Wahid alias Gus Sholah menambahkan, problem utama yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah ekonomi. Pemimpin Yayasan Pesantren Tebuireng Jombang ini mengimbau kepada warga pesantren untuk lebih berkonsentrasi pada persolan ekonomi. "Kayaknya nggak ada orang kita yang pakar ekonomi," katanya. (nam)