Warta

PBNU Ajak Dialog Taliban

Ahad, 5 Agustus 2007 | 13:17 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) terus berupaya membantu pembebasan warga Korea Selatan (Korsel) yang hingga kini masih disandera gerilyawan Taliban di Afghanistan. Tak cukup dengan seruan, organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu kini sedang berupaya menggelar dialog dengan kelompok garis keras di Afghanistan itu.

“Saat ini, PBNU dengan sungguh-sungguh sedang mengatur langkah menyampaikan undangan ke salah seorang ulama Taliban/Afghanistan agar berkesempatan datang ke Indonesia untuk berdialog tentang sandera,” ungkap Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Ahad (5/8).<>

Menurutnya, selain membicarakan masalah warga Korsel yang masih disandera Taliban, dalam dialog tersebut, PBNU ingin membahas seputar masalah keagamaan dan internasional dengan ruang lingkup pembahasan yang lebih luas.

Presiden World Conference on Religion and Peace itu menyatakan, meski Taliban belum membebaskan warga Korsel yang ditawan, namun, pihaknya melihat adanya perkembangan positif seputar pembebasan sandera. Hal itu, katanya, ditandai dengan sikap Organisasi Konferensi Islam yang juga berupaya keras ikut membebaskan para sandera.

Perkembangan positif lain, lanjutnya, pihaknya telah mendapatkan informasi, bahwa Taliban kini sedang mempertimbangkan jalan dialog dengan pemerintah Korsel soal sandera. ”Ada kesanggupan dari pihak Taliban untuk mempertimbangkan dialog dengan tim Korsel. Umat Islam Korsel secara Islami dan nasionalistik telah menyatakan kesiapannya guna membantu masalah pembebasan sandera,” katanya.

Pesan yang disampaikan PBNU sendiri, katanya, telah sampai kepada kelompok Taliban di Afghanistan. Karena itu, dia berharap seruan PBNU soal pembebasan warga Korsel yang ditawan Taliban itu segera tercapai. ”PBNU sendiri telah telah sejak awal menyampaikan sikapnya dan telah sampai di sebagian ulama Taliban dan Afghanistan melalui dialog PBNU dengan Kedubes Afghanistan,” tuturnya.

Sebelumnya, Hasyim melakukan pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Korsel Mr Lee Sun Jin, Dubes Afganistan Zherazamin Kunary dan Kuasa Usaha Dubes Pakistan Ali Baz Khan, di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (1/7) pekan lalu. Pertemuan dengan tiga dubes negara sahabat tersebut merupakan tindak lanjut permintaan Korsel kepada NU untuk membantu membebaskan 21 warganya

Taliban menculik kelompok orang Korea Selatan itu pada 19 Juli di Provinsi wilayah selatan Ghazni ketika mereka sedang dalam perjalanan dari Kabul menuju provinsi Kandahar, Afghanistan selatan. Pastur yang memimpin kelompok Kristen itu, Bae Hyung Kyu, ditembak mati. Tubuhnya yang tertembus peluru ditemukan pada 25 Juli, hari ulang tahunnya yang ke-42. Seorang sandera lagi juga telah ditembak mati oleh kelompok garis keras tersebut. (rif)