Warta

PBNU Minta IPNU & IPPNU Tak Tergoda Politik Praktis

Ahad, 21 Juni 2009 | 05:30 WIB

Brebes, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU tak tergoda politik praktis. Kedua organisasi itu harus tetap dan terus berkonsentrasi melakukan pengkaderan NU di tingkat pelajar dan santri.

Hal tersebut dinyatakan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, dalam pidatonya pada pembukaan Kongres ke-15 IPNU dan Kongres ke-15 IPPNU di Pondok Pesantren Al Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (20/6) siang kemarin.<>

Sebagai tumpuan masa depan NU, katanya, generasi muda hendaknya punya visi belajar dan kreativitas yang tinggi. “IPNU-IPPNU merupakan organisasi kader, jadi harus punya karakter jelas. “Jangan sampai IPNU dan IPPNU jadi organisasi massa,” ungkap Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Malang, Jatim, itu.

Karakter generasi muda NU, ungkapnya, akan terbangun dengan konsistensi untuk belajar dan membangun kepribadian. “Generasi nahdliyyin sebaiknya istikomah di ranah keilmuan, keagamaan, kepemimpinan dan kebangsaan,” pintanya.

Hasyim berharap agar pengurus IPNU dan IPPNU mampu meningkatkan kerja pengkaderan dan tidak tergoda pada urusan politik praktis. Karakter kuat akan terbangun kalau pelajar dan generasi muda NU konsisten dengan bidang garapan yang telah disekapati organisasi.

“Bidang keilmuan penting sebagai landasan pemikiran. Ranah keagamaan merupakan ruang perjuangan sebagai kader nahdliyyin. Dimensi kepemimpinan menjadi modal dasar untuk mengorganisasi dan memimpin negeri ini. Sedangkan bidang kebangsaan merupakan nilai final untuk mengaktualisai visi organisasi. Kalau hal ini dilakukan, kita akan mampu menjadi pemimpin bangsa,” tegas Hasyim.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Muhammad Nuh, yang memberi kuliah umum pada Kongres itu juga berharap generasi muda NU membekali diri dengan modal keilmuan yang kuat. “Sekarang, yang paling penting membekali diri dengan basis keilmuan. Nanti, kesempatan akan datang pada kader yang punya kreativitas dan kemampuan,” tegasnya.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya juga menginginkan agar IPNU dan IPPNU mampu menjadi ruang pembelajaran serta mampu mencetak kader yang kompeten dan punya semangat belajar tinggi.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU, Idy Muzayyad, menegaskan IPNU memang organisasi kader yang sepenuhnya dan tidak masuk dalam ruang politik praktis. “IPNU sebagai organasi netral, tidak ada keterkaitan politik. Namun, kalau kadernya, silakan belajar politik agar berpengalaman,” tegasnya. (ziz)