Warta

PBNU Panggil Anggota DPR dari NU untuk Bantu Korban Lapindo

Rabu, 13 Juni 2007 | 00:00 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memanggil sejumlah anggota DPR RI dan DPRD yang berlatar belakang NU, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (12/6). Para wakil rakyat tersebut diminta untuk membantu menuntaskan kasus semburan lumpur panas Lapindo, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain, Lukman Hakim Saifudin, Soelaeman Fadli, Mahfudloh Ali Ubaid, Mahsusoh Tosari Wijaya, Imron Rofii (Fraksi PPP), Abdullah Azwar Anas, Khofifah Indar Parawansa (Fraksi PKB), Ichwan Syam (Fraksi Golkar), Muhamad Hasib Wahab (Fraksi PDIP).

<>

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi meminta kepada para anggota legislatif itu untuk bekerja keras menyelasaikan kasus akibat bencana lumpur panas yang telah melumpuhkan perekonomian Jatim tersebut, terutama para korbannya yang hingga kini nasibnya masih terkatung-katung.

“Saya minta, kita semua bekerja keras dengan niat tulus membantu mereka (korban Lapindo). Kalau tidak tulus, saya tidak mau. Jangan ada yang bermanuver politik untuk kepentingan pribadi, jangan ada yang carmuk (cari muka), jangan ada yang makelaran atau berbisnis bencana,” pinta Hasyim.

Sebab, kata Hasyim, warga korban lumpur Lapindo, saat ini disulitkan dan trauma oleh ulah para ‘makelar’ atau pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan bencana tersebut untuk kepentingan ekonomis-pribadi semata. Akibatnya, para korban sudah tidak percaya lagi pada siapa pun dan pihak mana pun, termasuk pemerintah sendiri.

PBNU sendiri, ujar mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim itu, akan melakukan silaturrahim dengan berbagai pihak untuk mencari jalan keluar bagi penanganan dan penuntasan bencana yang sudah berlangsung satu tahun tersebut.

“PBNU akan melakukan silaturrahim dengan berbagai pihak; pemerintah atau lembaga-lembaga negara, organisasi kemasyarakatan lainnya dan warga korban Lapindo. Tujuannya untuk mencari solusi terbaik bagi masalah ini,” ungkap Hasyim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jatim, itu.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Cabang NU Sidoarjo Abdul Manaf menjelaskan, warga trauma dengan ulah makelar bencana yang seolah-olah ingin membantu padahal hanya memanfaatkan keadaan saja.
 
"Warga berharap ada langkah cepat untuk membantu mengatasi mereka," kata Manaf.

Dia mengungkapkan, warga korban lumpur terbagi atas tiga kelompok. Mereka adalah yang meminta ganti rugi 100 persen, meminta relokasi sementara namun tidak mau tanah mereka dijual, dan yang meminta relokasi dengan ganti rugi. (rif)