Warta

PBNU Serukan Salat Gaib Untuk Mbah Dur

Senin, 24 Januari 2011 | 08:39 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, KH Abdurrahman Chudlori. Kiai yang akrab disapa Mbah Dur ini meninggal Senin, 24 Januari 2011, pukul 12.45 WIB di Rumah Sakit Lestari Raharja Magelang.

“Atas nama PBNU saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya. Saya minta seluruh warga NU ikut mendoakan dan melakukan salat gaib untuk beliau,” ujar Kang Said kepada NU Online, Senin, 24 Januari 201<>1.

Kang Said menambahkan, “Tidak hanya NU yang merasa kehilangan beliau, tapi Indonesia. Beliau adalah salah satu putra terbaik Indonesia. Jasa-jasa beliau tidaklah kecil untuk NU dan bangsa ini.”

“Semakin banyak ulama yang meninggalkan kita. Ini juga menandakan bahwa Allah juga mengambil sebagian ilmu dari dunia ini. Mawtul ‘alim mawtul ‘alam. Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat menerima kepergian Mbah Dur ini dengan ikhlas dan sabar,” tambah Kang Said.

KH Abdurrahman Chudlori meninggalkan seorang istri bernama Hj. Faizah dan dua putra, empat putri, (Nasrul Arif, Akhmad Izzuddin, Kuni Sa'adati, Nur Kholida, Linatun Nafisah, Zaimatus Sofia) dan lima cucu. Mbah Dur sendiri adalah putra pertama pendiri Ponpes. Tegalrejo KH Chudlori.

Sementara itu, Muslih, santri dekat Mbah Dur, menyampaikan bahwa jenazah mantan Ketua Dewan Syuro PKNU ini akan dimakamkan di pemakaman keluarga Ponpes. Tegalrejo, Selasa, 25 Januari 2011. “Insya Allah besok pukul 11.00 WIB beliau akan dimakamkan,” ujar Muslih ketika dihubungi NU Online via telepon.

Muslih menambahkan, “Mari kita doakan beliau semoga mendapat tempat terbaik di sisiNya. Dan memaafkan segala kesalahan Mbah Dur.” (bil)