Warta

Pelajar NU Waspadai Bahaya Ideologi Islam Radikal

Sabtu, 15 Agustus 2009 | 06:17 WIB

Jakarta, NU Online
Tantangan nyata yang dihadapi pelajar, santri dan remaja saat ini tidak bahaya penyalahgunaan narkoba atau pergaulan bebas. Pelajar, khususnya pelajar Nahdlatul Ulama (NU), juga harus mewaspadai bahaya ideologi Islam radikal yang semakin marak belakangan ini.

“Kita tahu Dani (baca: Dani Dwi Permana, pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriot, Jakarta) adalah pelajar belasan tahun. Dani adalah korban ideologi yang keliru,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri NU, Margaret Aliyatul, dalam sambutannya pada pelantikan pengurus PP IPNU dan PP IPPNU periode 2009-2012 di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (14/8) malam.<>

Margaret menambahkan, kemungkinan masih banyak pelajar lainnya yang menjadi korban ideologi seperti itu. Karenanya, IPNU dan IPPNU yang merupakan organisasi pelajar berpaham Islam moderat ala Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) juga ikut bertanggung jawab atas maraknya ideologi Islam radikal itu.

Menurutnya, ideologi Islam radikal itu memang mulai menggejala dan menjadi semacam trend di kalangan remaja. Sasarannya adalah remaja atau pelajar belasan tahun yang tidak terlalu memahami ajaran agama. “Akibatnya, mereka mudah sekali dipengaruhi,” tandasnya.

Fenomena tersebut tidak hanya berlaku di luar NU. Di lingkungan nahdliyin pun kadang juga ditemukan pelajar atau remaja yang berpaham seperti. “Bahkan, tidak jarang ditemukan anak-anak tokoh NU, bukannya mengikuti paham Aswaja, malah ikut dan terpengaruh ideologi Islam radikal,” jelasnya.

Hal tersebut, imbuh Margaret, bukan masalah yang tidak mudah penyelesaiannya. Namun, IPNU dan IPPNU tidak boleh tinggal diam serta harus berbuat untuk menyelamatkan generasi NU dan generasi bangsa masa depan.

Pendirian kepengurusan komisariat di sekolah, madrasah dan pesantren, lanjut Margaret, merupakan salah satu upaya IPNU dan IPPNU untuk memperluas jangkauan serta memperkuat pengkaderan. Pasalnya, di ketiga lembaga pendidikan itulah terletak basis kader yang sesungguhnya. (rif)