Warta KONSOLIDASI SOSIAL-EKONOMI PBNU

Pemantapan Jamaah dan Jam’iyyah Adalah Keharusan

Senin, 13 Desember 2010 | 23:27 WIB

Sampang, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama perlu merespons ajakan KH Mustofa Bisri untuk memantapkan jamaah dan jamiyyah. Pemantapan tersebut dalam konteks kekinian dapat dilakukan dengan pendekatan ekonomi.

Demikian kesimpulan pemaparan Hilmi Muhammadiyah, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat memberikan materi pada acara Pelatihan Manajemen Baitul Mal wat Tamwil (BMT) kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan Kementerian Pembangunan Daerah tertinggal, Senin, 13 Desember 2010.<>

“Sebelum menguatkan ekonomi nahdliyyin perlu didahului oleh penguatan jamaah dan jamiyyah Nahdlatul Ulama agar gerakan kita sistematis, terarah dan terukur,” kata pria asal Sulawesi Selatan itu.

Hilmi menambahkan, menggerakkan ekonomi warga nahdliyyin pada prinsipnya upaya berempati terhadap warga NU untuk kemudian bersama-sama bekerja keras meningkatkan kemampuan mengakses sumber-sumber ekonomi.

“Berempati atas kerja keras warga nahdliyyin selanjutnya memberi keteladanan dengan membuka akses ekonomi,” lanjutnya.

Sementara itu Sandy Andik, narasumber dari BRI Syariah Cabang Surabaya mengemukakan terbukanya peluang bagi nahdliyyin untuk memanfaatkan BRI Syariah dalam upaya memperkuat kegiatan ekonominya.

“Kita sebenarnya sudah lama telah bekerjasama, hanya sekarang tinggal kemauan kita untuk meningkatkan kerjasama tersebut,” tambahnya.

Sandy Andik bahkan menjelaskan bahwa permodalan di BRI Syariah tidak hanya berorientasi pada profit (mencari keuntungan) semata. Bahkan juga permodalan untuk kegiatan yang berorientasi sosial. Nahdlatul Ulama bisa memanfaatkan kedua-duanya.

“Berapa banyak BMT yang dikelola oleh warga NU, kami siap untuk bekerjasama secara optimal dan mem-backup permodalannya,” pungkasnya. (bil)