Warta

Pemberantasan Korupsi Hanya ‘Habisi’ Orang di Sekitar Megawati

Senin, 5 Maret 2007 | 05:25 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai, pemberantasan korupsi di Indonesia masih masih dilakukan secara tebang pilih. Sementara, korupsi di tempat lain dibiarkan terjadi. Ia mencontohkan sejumlah orang di sekitar Megawati Sukarnoputri yang terjerat kasus korusi.

"Hukum berjalan tebang pilih. Asal kena Megawati dan lingkungannya, jadi pelaku, tetapi korupsi di tempat lain dibiarkan. Inilah tebang pilih saat ini," kata Gus Dur saat berpidato politik pada Silaturahmi dan Konsolidasi Jajaran DPC PKB Magelang di Kantor PCNU Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Ahad (4/3) kemarin.

<>

Sejumlah orang dari lingkungan Megawati yang sekarang terkena kasus korupsi, katanya, antara lain mantan Menteri Agama Said Aqil Munawar, mantan Dirut Jamsostek Ahmad Djunaidi, mantan Menteri Kelautan Rohmin Dahuri.

Ia menyebut mereka sebagai disikat habis dalam kasus korupsi.

Gus Dur yang juga Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB mengemukakan, keinginan melakukan pemberantasan korupsi terkait dengan masalah kebersihan aparat atau pihak terkait yang melakukannya.

"Kita harus bersih, kita wajib membuat hubungan kemanusiaan yang baik dengan dasar kebersihan, itu bisa dilaksanakan kalau rakyat kita jujur," katanya.

PKB, katanya, mengembang perjuangan berat untuk mengembalikan bangsa Indonesia kepada nilai-nilai kejujuran dan menata jalannya pembangunan.

Tugas berat PKB pada masa mendatang, katanya, membangun masyarakat Indonesia yang bersih.

Ia menjelaskan, bangsa Indonesia kini kehilangan akhlak karena sistem pendidikan yang keliru pada era pemerintahan Orde Baru, yang mendasarkan filsafat positivisme. (ant/man)