Ramallah, NU Online
Pemerintah Israel mengancam akan membunuh Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya menyusul perang yang kembali pecah antara para pejuang Hamas dan tentara Israel pascaberakhirnya gencatan senjata beberapa waktu lalu. Demikian sebuah stasiun radio The Palestinian Voice melaporkan, Senin (12/6) seperti dirilis kantor berita Amerika Latin Prensa Latina.
Ketua Komisi Pertahanan Parlemen dan Urusan Luar Negeri Israel, Tzahi Hanegbi mengungkapkan, jika Haniya mulai mengarahkan sayap militer Hamas untuk melakukan serangan terencana terhadap Israel, dia akan dijadikan target menyusul kematian dua tokoh Hamas, Ahmed Yassin dan Abdel Aziz Rantisi pada 2004 lalu.
<>“Ahmed Yassin dan Abdel Rantisi, yang menjadi pemimpin Hamas telah terbunuh di Tel Aviv 2004 lalu sekarang sedang menunggu giliran anda,” ungkap Hanegbi.
Indikasi serupa juga disampaikan Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz. “Kami mempunyai banyak opsi. Kami mempunyai perlengkapan yang memadai dan kami akan menggunakannya terhadap siapa pun yang menjadi sumbernya. Tidak ada organisasi maupun status yang bisa menjadi pelindung sumber mana pun yang terlibat dalam perencanaan atau melakukan serangan,” terangnya.
Seperti dilaporkan, sayap militer Hamas disinyalir akan melakukan serangan balasan terhadap Israel menyusul tewasnya tujuh warga sipil Palestina, termasuk anak-anak oleh serangan udara tentara Israel di Jalur Gaza belum lama ini.
Sementara pada Minggu (11/6), dua militan Hamas tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka di sebuah lokasi pengungsian di Jalur Gaza oleh serangan udara tentara Israel. (ap/pl/dar)
Terpopuler
1
KH Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketum PBNU Kelompok Sultan, Nyai Machfudhoh: Demi Menyelamatkan NU
2
Rapat Pleno PBNU Kelompok Kramat Diubah Menjadi Rapat Koordinasi
3
Khutbah Jumat: Belajar Menata Kehidupan setelah Bencana Alam
4
Khutbah Jumat: Menggapai Ampunan Allah Melalui Tobat yang Tulus
5
KH Zulfa Mustofa Klaim Tak Ada Konflik di NU, Hanya Penegakan Disiplin Organisasi
6
PBNU Kelompok Sultan Berencana Gelar Harlah 1 Abad dan Munas-Konbes NU untuk Tetapkan Waktu Muktamar
Terkini
Lihat Semua