Warta

Penyelesaian Konflik PKB Tergantung Komitmen para Ulama

Selasa, 27 Desember 2005 | 03:05 WIB

Kediri, NU Online
Pengamat politik Dr Katjung Maridjan mengingatkan, kalangan ulama untuk insyaf dari percaturan politik demi kemaslahatan bersama dalam menyelesaikan konflik di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Selama ulama masih berperan aktif membela kepentingan kelompok tertentu, sangat sulit PKB bisa disatukan," kata staf pengajar FISIP Unair Surabaya tersebut di Kediri, Selasa.

Peraih gelar doktor di bidang kebijakan publik dari Flinders University, Australia itu mengatakan, kunci konflik berkepanjangan yang terjadi di tubuh PKB ada pada para ulama. "Kalau ulama sudah insaf dan menyadari tindakannya selama ini, Insya Allah PKB akan kembali utuh seperti semula," ujar kandidat guru besar Unair itu.

<>

Katjung sendiri tidak habis pikir mengapa kalangan ulama saat ini begitu mudah terseret arus kepentingan politik kelompok tertentu. Sehingga yang terjadi adalah suasana tidak kondusif karena ulama yang seharusnya bertanggung jawab atas kemaslahatan umat, justru sebaliknya ikut menjadi pemain dalam konflik itu.

Oleh sebab itu ia berharap di tengah situasi dan kondisi seperti ini ada ulama sepuh dan kharismatis yang betul-betul steril dari konflik tersebut untuk mengingatkan kalangan ulama yang bertikai.

Karena jika hal itu dibiarkan, dampaknya sangat berbahaya yang dapat menimbulkan gejolak politik dan sosial di tingkat akar rumput pada Pemilu 2009 mendatang. "Kalau mereka yang mempunyai pandangan realistis tentu akan memilih golput, tetapi bagi mereka yang fanatis tentu akan mengedepankan pendapatnya sendiri. Karena itu satu-satunya cara mengakhiri konflik di PKB ada pada hati nurani ulama itu sendiri," tutur pengamat asal Lamongan itu.(ant/mkf)