Warta KONFERWIL NU JATENG

Perempuan Diusulkan Masuk Jajaran Pengurus NU

Sabtu, 12 Juli 2008 | 05:46 WIB

Brebes, NU Online
Perempuan diusulkan untuk masuk dalam jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. Sementara ini perempuan hanya berada di badan-badan otonom seperti Muslimat dan Fatayat NU.

"Pandangan yang minir soal perempuan yang tidak berkemampuan, harus disingkirkan jauh-jauh," ungkap Ketua Pengurus Wilayah Fatayan NU Jawa Tengah Hj. Elfi Zuhro Kasmawati, MM disela-sela Konferwil PWNU Jateng, Jumat (11/7) malam. Demikian dilaporkan tim NU Online.<>

Peningkatan derajat dan aktualisasi peran perempuan akan bisa terlihat jika sudah berada dalam jajaran pengurus PWNU. "Setidaknya harus ada perempuan dalam pengurus harian PWNU Jateng," desaknya. NU harus proporsional dan profesional. Dengan masuknya perempuan, proporsional itu bisa terwujud.

Elfi juga ingin menandaskan agar NU Jateng mampu menangani semua kepentingan. Jangan sampai tumbuh budaya apa yang menjadi keingingan pengurus (ketua) lalu langsung diakomodir. Sementara realita dilapangan banyak kepentingan-kepentingan yang ditinggalkan demi menuruti kemauan pengurus itu. Dalam penyikapan terhadap partai politik misalnya, masih ada 'pilih kasih'. Makanya Elfi mendesak, NU harus melepas ketimpangan tersebut.

Elfi juga menyoroti masih lemahnya data base yang dimiliki NU Jateng. "Pernah lewat program Kartanu (Kartu Anggota NU) data base hampir terbangun, namun akhirnya patah juga," ungkap Elfi menyayangkan.

Sehingga, kendati masyarakat mengklaim bahwa NU sebagai ormas terbesar tapi tidak jelas siapa dan berapa jumlah anggota yang sebenarnya. Sehingga, kebutuhan dan potensi anggota tidak terakses dengan gamblang. "Litbang NU Jateng, bisakah bekerja untuk mewujudkan data base di periode 2008-2013?" tanya Elfi.

Dengan Data Base tadi, segala kebutuhan perempuan utamanya bisa dipenuhi. Perempuan yang masih berpendidikan rendah, kesehatan reproduksinya payah, dan ekonominya karut marut dan budaya islaminya rendah, karena tidak bisa terekam dan diperhatikan. "Maka mutlak, personil perempuan harus masuk dalam jajaran kepengurusan," kata Elfi.

Elfi tidak mau menunjuk salah seorang kandidat yang bakal mengakomodir keinginannya itu. "Saya tidak punya wewenang untuk dukung mendukung, kecuali kalau sudah ada perwakilan perempuan di NU. PCNU tentu tahu persis siapa kandidat yang musti diunggulkan," kilahnya.

Namun demikian, selaku ketua Fatayat PWNU Jateng, Elfi berharap bisa terpilih seorang Ketua yang kharismatik dan mampu menaungi semua umat. (was)