Warta

PKB Akui Perolehan Suaranya Anjlok karena Konflik

Selasa, 14 April 2009 | 10:23 WIB

Jakarta, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui bahwa perolehan suaranya yang anjlok pada Pemilu kali ini karena partai itu dilanda konflik internal tiada henti. Konflik juga menyebabkan terjadinya ‘penggembosan’ dukungan dari basis.

Hal tersebut dikatakan Ketua DPP PKB Effendi Choirie kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/4). “Sampai PKB akhirnya enggak punya uang dan enggak bisa pasang iklan mahal-mahal," ujarnya.<>

Perolehan suara sementara PKB berdasarkan penghitungan KPU masih berkutat di angka 5 persen. Jumlah itu menurun hampir 7 persen dari perolehan pada Pemilu 2004 sebanyak 11,61 persen.

Namun demikian, kata Effendi, pihaknya masih bersyukur partainya bisa lolos Parliamentary Treshold (PT). "Karena bagi PKB yang penting lolos PT," imbuhnya.

Ia meyakini, kondisi PKB yang amburadul gara-gara dilanda konflik internal membuat sejumlah konstituennya tak lagi memberikan suaranya pada PKB. Mereka yang masih memilih PKB sebenarnya sudah tahu kondisi PKB berantakan. Tetapi mereka masih ingin menjaga PKB.

Ia menyebut orang-orang yang menyontreng PKB di Pemilu 9 April lalu sebagai orang-orang yang ikhlas. "Yang 5 persen itu minal mukhlisin (dari orang-orang yang ihlas)," tandasnya.

Partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang itu telah resmi berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD). "Kita sudah resmi berkoalisi, sudah sepakat karena kita memang memiliki persamaan visi dan misi," tutur Ketua Umum PD Hadi Utomo, di Jakarta, Senin (13/4) malam.

Dalam pembicaraan tertutup ini kedua partai sepakat untuk menjalin koalisi mempersiapkan dukungan untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pilpres pada Juli mendatang. (rif)