Warta

PKB Tidak Berniat Meninggalkan Ulama

Senin, 9 Juli 2007 | 06:35 WIB

Magelang, NU Online
Pejabat Sementara Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jawa Tengah K.H. Muhammad Yusup Chudlori (Gus Yusup) mengatakan perbedaan pandangan di kalangan alim ulama Nahdlatul Ulama tidak mengakibatkan PKB meninggalkan mereka yang telah membentuk parpol itu.

"Sedikitpun di hati PKB tidak ada niat meninggalkan alim ulama karena kita paham bahwa kelahiran PKB dari ulama, itu menjadi pijakan perjuangan PKB," katanya saat membuka Muscab II PKB Kabupaten Magelang, di Ponpes "Nurul Hasan" Geger, Tegalrejo, Magelang, di Magelang, Minggu.

<<>font face="Verdana">Ia menegaskan, PKB memandang perbedaan pendapat di kalangan ulama dan sesepuh NU sebagai hal yang wajar dan diyakini membawa rahmat bagi kebesaran parpol itu.

Pada kesempatan itu ia meminta jajaran DPC dan PAC meningkatkan silaturahmi dengan semua ulama. "Tetap ’nderek’ (mengikuti,red) ulama sesuai kapasitasnya, ada kyai faqih, ada kyai politik dan sebagainya," katanya.

Hingga saat ini, kata Gus Yusup yang juga pengasuh Ponpes Asrama Perguruan Islam, Tegalrejo, Kabupaten Magelang itu, kyai yang ahli politik dan pemerintahan di Indonesia dan telah diakui masyarakat internasional masih dipegang K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ia mengatakan, para kyai adalah orang tua PKB, mereka tetap menjadi ruh yang menyemangati parpol itu dalam memerjuangkan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

PKB, katanya, selalu menghadapi berbagai tantangan dalam perjuangannya membesarkan partai. "PKB tidak pernah lepas dari "ombak", ujian, kalau mampu mengatasi ujian maka akan mencapai kedewasaan politik, akan matang menyongsong tantangan yang akan datang," kata Gus Yusup. (ant/kut)