Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) periode 2010-2015 menggelar rapat kerja di Jakarta, Selasa (6/7). Rapat kerja ini dihadiri dua ketua PP LPNU sebelumnya yakni Subyakto Tjakrawardaja dan Basofi Sudirman.
Ketua PP LPNU baru Muhyiddin Arubusman dalam sambutannya di hadapan para pengurus baru berharap organisasi perekonomian NU pada periode ini mampu menyempurnakan beberapa program yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.<>
"Tantangan ke depan memang lebih berat tapi kita tidak akan berputus asa. Kita perlu trobosan-trobosan baru seperti pemanfaatan IT (teknologi informasi) dalam pengembangan ekonomi nahdliyin," katanya.
Ketua PP LPNU periode 1999-2004 Basofi Sudirman meminta pengurus LPNU yang baru agar menguatkan jaringan informasi dengan LPNU di sejumlah daerah. Informasi dari daerah tentang berbagai program yang telah sukses atau akan dijalankan dangat penting dalam pengembangan LPNU secara nasional.
"Perlu juga adanya jaringan potensi usaha mikro di bidang pariwisata daerah, pertanian, peternakan, kerajian, sumber daya energi, atau seni budaya," kata Basofi yang juga mantan gubernur Jawa Timur ini.
Sementara Ketua PP LPNU periode 2004-2009 Subyakto Tjakrawardaja menekankan pentingnya pembagian tugas antara LPNU dengan Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LP2NU). LPNU, katanya, bertugas di bagian makro ekonomi, sementara LP2NU di wilayah mikronya.
"LPNU perlu memfasilitasi pengusaha di tingkat bawah atau gurem, untuk sekedar berproduksi. Karena untuk bersaing dengan pengusaha menengah atau pengusaha besar tentu tidak mudah," katanya.
Peran terpenting yang diharapkan dari LPNU, menurut mantan menteri koperasi ini, adalah terobosan politik dalam penggelontoran dana untuk pemberdayaan ekonomi nahdliyin. LPNU harus dapat memaksimalkan semua potensi politik yang dimiliki Nahdliyin untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.
Rapat Kerja PP LPNU periode 2010-2015 yang berlangsung sampai malam ini diikuti oleh 40 pengurus baru yang terbagi dalam enam bidang atau devisi.
Menurut Sekretaris PP LPNU Mustholihin Madjid, program utama yang mengemuka dalam rapat kerja dan akan direalisasikan dalam waktu dekat adalah pengembangan unit usaha berupa baitul mal wat tamwil (BMT) atau biasa juga disebut syirkah muawanah. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua