Warta

PWNU Sumbar Berharap Perhatian PBNU

Senin, 26 Desember 2005 | 05:11 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat (Sumbar), Jamhar Baheram meminta agar PBNU bisa memperhatikan NU di wilayah Sumbar. Perhatian itu amat dibutuhkan PWNU Sumbar dalam rangka pengembangan organisasi dan pemberdayaan sumberdaya manusia.

Di PWNU Sumbar saat ini, ungkap Jamhar—demikian panggilan akrab mantan Ketua PWNU Sumbar ini—banyak terdapat potensi yang belum digarap. Ia menyebut misalkan terdapat banyaknya tanah wakaf milik PWNU Sumbar yang belum dikelola dengan baik. Hal itu dikarenakan tidak adanya dana untuk mengelola tanah tersebut.

<>

“Saat ini PWNU Sumbar memilki tanah sedikitnya 5 ribu hektar. Namun sampai saat ini tanah tersebut belum diapa-apakan. Kendala utamanya adalah pendanaan,” terang Jamhar kepada NU Online saat berkunjung ke kantor PBNU, Jl Kramat Raya Jakarta, Sabtu (24/12)

Berkali-kali ia meminta kepada PBNU agar bersedia memberikan bantuan yang bisa digunakan untuk mengelola tanah wakaf tersebut. Namun hingga saat ini PBNU belum memperhatikan permintaan tersebut. Dikatakannya, PWNU Sumbar sebenarnya tak bermaksud meminta dana untuk keperluan tersebut, melainkan berharap agar PBNU dapat memberikan akses untuk mendapatkan dana.

“Kami tidak minta uang kepada PBNU, karena kami juga tahu diri. Yang kami inginkan adalah PBNU dapat membantu untuk mencari dana untuk keperluan tersebut. Bisa saja dengan memberikan akses sumber-sumber dana,” terang Jamhar.

PWNU Sumbar, ungkap mantan anggota DPRD Sumbar ini ingin tanah seluas itu bisa dibuat lembaga pendidikan semacam sekolah yang bisa diakses oleh warga NU. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk mengelola tanah tersebut menjadi lapangan pekerjaan yang bisa menampung tenaga kerja dari masyarakat setempat atau setidaknya bagi warga NU sendiri.

Dikatakan juga, saat ini ia memiliki usaha pembuatan pupuk dan makanan ternak organik. Usaha itu telah memberikan lapangan pekerjaan bagi warga NU setempat. Namun karena persoalan minimnya dana, usaha tersebut perkembangannya kurang pesat. Dengan demikian jumlah tenaga kerja yang diserap tidak terlalu banyak. Oleh karenanya ia sangat berharap ada perhatian serius dari PBNU.

Selama ini perhatian PBNU kepada pengurus wilayah, khususnya PWNU Sumbar sangat minim. Padahal menurutnya perhatian itu sangat penting bagi upaya pengembangan dan pemberdayaan potensi yang dimiliki PWNU Sumbar. “Kami sangat berharap bimbingan dari PBNU,” tandasnya. (rif)