Sultan: Umat Islam Hendaknya Teladani Nabi Muhammad
Jumat, 26 Februari 2010 | 21:33 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan umat Islam hendaknya meneladani Nabi Muhammad SAW dalam seluruh perilakunya.
"Perilaku yang patut diteladani adalah mulai dari akidah (keyakinan kepada Tuhan YME) dan akhlaknya, hingga berbagai amalannya dalam bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, maupun pemerintahan," tandas Sultan dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pemerintah Provinsi DIY, Kamis.<>
Gubernur DIY menyebutkan Nabi Muhammad SAW memiliki sifat sidiq, ketauhidan yang kokoh, kepribadian yang lemah lembut, pengasih, dan amanah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga patut diteladani.
Oleh karena itu, menurut Sultan, diharapkan jajaran pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DIY sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, semestinya dapat memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai perilaku yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW melalui sifat-sifat terpujinya itu.
Disebutkan pula, dalam memberi pelayanan kepada masyarakat, Nabi Muhammad SAW penuh toleransi, saling mendukung dan saling mengasihi.
Maka, menurut gubernur, setiap muslim tidak boleh berpikir egois, tetapi hendaknya berpikir dalam kerangka bagi kepentingan umat manusia.
Suri tauladan yang tetap relevan hingga akhir zaman nanti yaitu Islam, karena melakukan transformasi sosial kemasyarakatan dari kondisi zaman kegelapan menjadi terang benderang.
Menurut Sultan, reformasi sosial tersebut sarat dengan etika dan moral, serta memberi petunjuk mengenai tata cara berhubungan dengan sesama manusia maupun dengan pencipta-Nya.
Gubernur DIY menegaskan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak akan bermakna apa-apa selain hanya aktivitas ritual dan rutinitas belaka, jika kaum muslim tidak mau diatur dengan wahyu Allah yaitu Al Quran maupun Sunnah Rasul.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW, menurut dia mengandung makna. Sebab, Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul Allah dengan tugas menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia, agar bisa menjalankan apa yang telah diperintahkan Allah SWT.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama DIY H Afnadi selaku ketua penitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengatakan kegiatan ini bertujuan memberi pembinaan mental dan agama kepada PNS serta masyarakat guna meneladani Rasulullah dalam menjalankan pengabdiannya.
Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kata dia, diharapkan PNS bisa meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah SWT, sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan bisa meningkatkan pula kreativitas dan kinerjanya menjadi lebih baik.
Pada kesempatan itu, Uztad Ahmad Jauhari, MSi dalam ceramahnya mengajak meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, karena pada zaman sekarang maksiat sudah merajarela dan membuat umat terkadang bimbang dalam menjalankan syariat Islam. (ant/mad)
Terpopuler
1
Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4
2
LAZISNU Gelar Lomba dengan Total Hadiah Rp69 Juta, Ini Link Pendaftarannya
3
Cara Wudhu di Toilet agar Tidak Makruh
4
Gus Yahya Ceritakan Awal Mula Kiai Ali Maksum Merintis Pengajian Kitab di Pesantren Krapyak
5
Hukum Gugat Cerai Suami karena Nafkah Batin
6
Hukum Khatib Tidak Berwasiat Takwa dalam Khutbah Kedua
Terkini
Lihat Semua