Warta PBNU Akan Terima Presiden Iran

Tegaskan Dukungan Terhadap Nuklir Iran

Kamis, 11 Mei 2006 | 23:08 WIB

Jakarta, NU Online
Presiden Iran Mahmuod Ahamadinejad, 12 Mei, hari ini, akan berkunjung ke Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat. Rencananya, orang nomor satu di Iran itu akan tiba di Kantor PBNU pada pukul 09.00 WIB. Ia akan untuk menghadiri acara silaturrahmi dengan sekitar 150 tokoh nasional dari berbagai daerah.

Sejumlah tokoh nasional direncanakan hadir, di antaranya mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Wapres Try Sutrisno, mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, Mantan Ketua MPR Amien Rais, Wiranto, Ketua MPR Hidayat Nurwahid serta puluhan Kiai NU dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

<>

Pertemuan antara Ahmadinejad dengan para tokoh nasional itu akan dipandu oleh reporter dan pembawa acara kondang di sebuah televisi nasional, Meutia Hafidz. Reporter yang pernah disandera oleh gerilyawan di Irak itu telah menyatakan kesediaannya untuk hadir memandu dialog itu.

Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi mengatakan, dalam kesempatan dialog itu, PBNU akan mempertegas dukungannya terhadap Nuklir Iran, sebagaimana hal itu telah dinyatakannya saat rombongan PBNU berkunjung ke Iran pertengahan April lalu. PBNU hingga kini masih berpandangan, bahwa pengembangan teknologi nuklir oleh Iran hanya untuk damai, yaitu untuk kemakmuran rakyat Iran. ”Saya akan tegaskan dukungan terhadap program nuklir Iran,” katanya kepada NU Online, Kamis (11/5).

Karena itu, PBNU menentang intervensi pihak asing, terutama Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir Iran. Bagi PBNU, setiap negara mempunyai hak untuk maju, termasuk dengan teknologi nuklir. Tidak hanya Iran, Indonesia pun berhak mengembangkan nuklir asalkan tidak untuk senjata.

”Jadi, jangan sampai Iran diganggu negara manapun. Indonesia juga berhak mengembangkan nuklir,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur itu.

Selain akan membahas soal nuklir Iran, pada kesempatan itu, PBNU juga akan meminta kepada Iran untuk berperan aktif dalam menciptakan suasana damai antara kelompok Syi’ah dan Sunni di sejumlah negara di Timur Tengah, seperti yang terjadi di Irak dan Pakistan. ”Kalau Iran yang mendamaikan, saya kira efektif,” tandasnya.

Semantara itu, Wakil Sekjen PBNU Syaiful Bahri Anshori mengatakan, karena pertemuan itu dihadiri banyak tokoh lintas aliran dan agama, pembahasan diperkirakan akan melebar ke berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini. ”Pembahasan saya kira akan melebar ke mana-mana,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Umum PB PMII itu mengatakan, antara pemerintah Iran dan para tokoh juga akan membahas soal kerjasama di bidang pertukaran budaya, ilmu pengetahuan, dan pengembangan pendidikan. Iran dinilai sebagai negara Islam maju dengan segala macam kelebihan yang dimiliki. ”Masalah pendidikan, pengetahuan dan budaya,” kata Syaiful.

Perketat Pengamanan
 
Seakan-akan tidak mau kecolongan, PBNU akan memberlakukan pengamanan yang ketat saat Ahmadinejad datang. Bahkan, sejak Kamis sore, kemarin, puluhan Banser sudah disiagakan untuk mengamankan Kantor PBNU. Untuk mengamankan jalannya pertemuan para tokoh nasional dengan Ahmadinejad, PBNU juga melibatkkan aparat kepolisian, Paspampres dan puluhan pengaman pribadi presiden Iran sendiri.

Mengenai ketatnya pengamanan itu, Syaiful mengatakan, bahwa masalah keamanan menjadi hal utama yang dilakukan PBNU untuk menyambut kedatangan Ahmadinejad. Hal itu perlu perlu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Sebab, saat ini muncul kekhawatiran dari berbagai pihak soal keamaman di sekitar kantor PBNU.

“PBNU harus mengantisipasi hal-hal yang paling buruk. Semua yang masuk ke Kantor PBNU saat Ahmadinejad datang akan diperiksa ketat, termasuk wartawan. Yang datang ke PBNU kali ini adalah orang yang sedang disorot oleh publik dunia. Apalagi, di PBNU Ahmadinejad akan berdialog dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia,” katanya. (rif)