Warta

Ustad dan Kiai Belajar IT di ITS

Senin, 20 Desember 2010 | 12:08 WIB

Surabaya, NU Online
Penggunaan information technology (IT) kini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam segala elemen masyarakat, termasuk pondok pesantren (ponpes) dan madrasah. Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengadakan workshop pengunaan IT untuk pembelajaran di madrasah dan pesantren, Sabtu, 18 Desember 2010.

Bertempat di di Rektorat lantai 1, Fakultas Teknologi Informasi (FTIf) acara ini dihadiri ustad, kiai pondok pesantren serta guru madrasah se-Jawa Timur. 68 peserta pun terlihat antusias mengikuti workshop yang digelar tiap enam bulan sekali ini. />
Ketua panitia workshop, Dr Agus Zainal Arifin S Kom M Kom mengatakan bahwa acara ini adalah kali kelima FTIf mengadakan workshop untuk masyarakat umum. “Sebelumnya kita juga pernah mengadakan namun dengan peserta dan segmen yang berbeda,” ungkap pria yang juga salah satu Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Maahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU).

Agus menuturkan, workshop IT ini adalah bentuk pengabdian dosen FTIf ke masyarakat, serta bentuk nyata FTIf ikut serta dalam memajukan pendidikan di tanah air. “Yang utama untuk mengembangkan pondok pesantren dan madrasah, karena lembaga tersebut juga merupakan bagian penting dalam pendidikan di Indonesia,” imbuhnya. Ia melanjutkan, jumlah madrasah dan pesantren di Jawa Timur sangat banyak dan butuh sentuhan IT juga.

Salah satu pembicara workshop, Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD mengingatkan bahwa seorang pendidik tidak boleh lupa pentingnya menulis. Selain mempunyai kemampuan orasi dan public speaking yang bagus, seorang guru juga harus lihai menulis. “Selama ini kita melupakan urgensi tulisan, padahal tulisan adalah bukti nyata paling awet  dan bisa digunakan berulang-ulang,” jelas Dekan FTIf ini.

Selain itu, dengan mengkombinasikan tulisan dan IT. Seorang pendidik akan dimudahkan dalam pengajaran ke anak didiknya. “Dengan memanfaatkan IT, proses belajar mengajar akan lebih mudah dan efisien,” terangnya seperti dilansir its.ac.id.

Wijianto SPdI, salah seorang peserta workshop mengaku mendapatkan banyak manfaat setelah mengukuti acara ini. Salah satunya ia dapat dengan mudah berhubungan dengan lembaga lain jika membutuhkan sesuatu, seperti dengan memanfaatkan email untuk tukar dokumen. “Saya juga menemukan metode baru yang efektif dalam mengajar dengan menggunakan teknologi informasi setelah acara ini,” ungkap ustad Ponpes Babussalam yang berlokasi di Blitar ini. (bil)