Daerah

LAZISNU Pematang Siantar Bantu Wilayah yang Terdampak Parah Banjir Sumatra

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:00 WIB

LAZISNU Pematang Siantar Bantu Wilayah yang Terdampak Parah Banjir Sumatra

Penyaluran bantuan LAZISNU Pematang Siantar. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Meski sama terdampak banjir, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pematang Siantar, Sumatra Utara turut menyalurkan bantuan ke tiga wilayah yang lebih parah terdampak bencana, yaitu Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Kuala Simpang, Aceh.


Ketua Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PCNU Pematang Siantar Amarsyah Pasaribu mengatakan bahwa bantuan mulai dikirimkan pada hari ketujuh setelah bencana melanda.


“Kami awal bencana di hari ketujuh setelah bencana itu mengirimkan tiga truk bantuan ke Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Kuala Simpang, masing-masing satu truk yang terdiri dari beras, telur, air mineral, sabun mandi, obat-obatan, perlengkapan mandi lengkap, pakaian bersih, mukenah, dan kebutuhan lainnya. Karena tiga tempat itu paling terdampak,” ujarnya kepada NU Online, Selasa (9/12/2025).


“Untuk memberikan bantuan, membutuhkan satu hari bahkan lebih untuk menuju Sibolga dan Tapanuli Tengah karena akses jalanan terbatas, normalnya hanya 10 hingga 12 jam saja, tapi situasi seperti ini lebih lama lagi,” lanjutnya.


Menurut Amarsyah, kondisi di daerah tersebut masih memprihatinkan, komunikasi bahkan sempat terputus selama berhari-hari.


“Kondisi di sana sangat memprihatinkan, kami baru bisa menghubungi mereka setelah lima hari setelah bencana karena sinyal hilang, listrik mati, longsor di mana-mana, jalanan banyak yang rusak,” jelasnya.


Meski Pematang Siantar sendiri juga terdampak banjir, semangat gotong royong tetap menjadi dorongan utama.


“Kami memang terdampak banjir juga tapi ada keluarga kami di sana lebih parah terdampaknya makanya kami menyebutnya korban bantu korban. Walau pun kami korban tapi kita juga harus membantu korban yang lain, saling bahu-membanhu istilahnya,” ucapnya.


Ia juga menggambarkan betapa buruknya situasi listrik di daerah terdampak. Sebagian warga masih mengandalkan suplai listrik terbatas dari PLN, sedangkan yang lain bertumpu pada genset.


“Sampai hari ini belum maksimal, masih terputus-putus sehingga kita komunikasinya pun masih kurang baik. Kalau masyarakat ada yang tidak punya genset atau tidak kebagian ngikut genset itu ya gelap gulita di sana,” ujarnya.


Amarsyah menyampaikan apresiasi mendalam atas bantuan yang telah diberikan dari para donatur. Namun, kebutuhan masih sangat besar. Ia juga mengajak kepada masyarakat luas untuk saling membantu warga terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.


“Seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih atas donasi yang diberikan dan berharap masih mengharapkan bantuan yang lebih banyak lagi mengingat kondisi di dua daerah tersebut memang cukup memperhatinkan sehingga diperlukan memang bantuan donasi yang memang lebih banyak lagi,” ujarnya.


“Kepada seluruh masyarakat Indonesia berharap kiranya meringankan rezekinya untuk sama-sama bisa memberikan donasi untuk seluruh warga yang terdampak musibah khusus di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga dan Aceh,” pungkasnya.


===========

Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut.