Ponorogo, NU Online
Hujan dengan intensitas deras yang mengguyur kawasan Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Akibat dari peristiwa tersebut mengakibatkan salah satu tebing di Dusun Jurangsempu Desa Dayakan, Badegan longsor.
Akibat dari hal tersebut, tidak hanya membuat jembatan penghubung antar wilayah RT di kawasan dimaksud putus. Longsornya tebing setinggi 20 meter ini juga membuat sejumlah warga terisolasi.
Dari data yang berhasil dihimpun ada 48 kepala keluarga, 124 jiwa yang terdampak akibat longsor. Jumlah pengungsi di Balai Desa Dayakan sebanyak 69 jiwa, rumah Sobiran 19 jiwa, rumah Tukiyem 11 jiwa dan yang ikut saudaranya tinggal tidak jauh dari rumah yang terdampak sebanyak 25 jiwa.
“Kejadian longsor disertai banjir bandang ini terjadi sekitar pukul 6 petang. Longsor yang terjadi secara tiba-tiba membuat warga panik. Beruntung longsor tidak terjadi siang hari lantaran saat itu banyak warga berada di sawah yang kini diterjang longsor,” kata Kepala Desa Dayakan Saroni, Ahad (22/3).
Dirinya tidak bisa membayangkan bila saat kejadian longsor terjadi kala siang saat penduduk tengah bekerja di sawah.
“Pasti jatuh korban karena banyak yang di sawah. Dan saat ini kami ungsikan karena takut ada longsor susulan,” terangnya.
Terkait hal ini, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ponorogo mendirikan posko siaga bencana Barisan Ansor Serbaguna atau Banser.
Samsul Ma'arif selaku Ketua PC GP Ansor Ponorogo memantau langsung keberadaan posko yang didirikan dan menampung sejumlah warga.
Menurutnya, sesama manusia harus tolong menolong dalam hal apapun. Apalagi pada saat yang sama akibat musibah tersebut mengakibatkan sejumlah warga terdampak dan harus mengungsi.
"Saling menolong sesama manusia adalah sebuah keharusan, apalagi untuk menjalin ukhuwah Nahdliyah atau ukhuwah sesama warga NU," katanya.
Samsul sapaan akrabnya menambahkan, dalam kejadian bencana ini PC GP Ansor Ponorogo turut berduka, selain itu juga ikut membantu warga dengan mendirikan posko bencana.
"Ini juga wujud gotong royong dan kontribusi keluarga besar Ansor dan Banser maupun NU karena bagaimanapun yang terdampak atau sebagian korban bencana adalah Nahdliyin. Dengan demikian kita saat ini mempunyai kewajiban dobel," pungkasnya.
Kontributor: Erwin
Editor: Ibnu Nawawi