NU di Boyolali Bakal Tiru Gerakan 'Koin NU' di Srumbung Magelang
Ahad, 10 Januari 2021 | 15:30 WIB
Boyolali, NU Online
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah beserta beberapa pengurus Ranting NU di wilayah Klego melakukan kegiatan studi banding ke MWCNU Srumbung, Magelang pada Ahad (10/1).
Ketua MWCNU Klego H Muh Thoha menjelaskan, kedatangan mereka ke NU Srumbung Magelang bertujuan untuk belajar terkait dengan pengelolaan program 'Koin NU' di MWCNU Srumbung. Kehadiran mereka disambut oleh segenap pengurus MWCNU Srumbung baik jajaran syuriah, tanfidziyah, dan pengurus LAZISNU Srumbung.
Rais MWCNU Srumbung Magelang KH Bahaudin Syah menjelaskan bahwa program Koin NU adalah proses panjang dan kerja keras segenap pihak. “Pada waktu sosialisasi, saya selaku rais tiap malam melakukan kunjungan ke ranting-ranting NU, majelis pengajian, dan pertemuan warga untuk memastikan bahwa warga NU tertarik bergabung," jelasnya.
Dirinya berkeyakinan bahwa warga NU pada dasarnya tidak keberatan untuk infaq. Mereka hanya butuh pengelola yang serius menangani program koin NU. Pengasuh Pesantren Raudlatul Falah itu menyampaikan, pada perkembangannya MWCNU Srumbung cukup berhasil dalam hal ini.
"Tiap bulan tidak kurang dari Rp80 juta dihasilkan dari Koin NU. Di tahun 2019 dan 2020, bahkan pendapatan dari 'Koin NU' sudah mendekati angka Rp1 miliar," terangnya.
Dengan potensi delapan ribu jamaah lanjutnya, warga NU yang terdaftar dan aktif berkontribusi, program ini dirasa cukup berhasil. Di bawah koordinasi LAZISNU, saat ini MWCNU Srumbung sudah memiliki 3 unit ambulans yang melayani tidak kurang dari 100 pasien warga setiap bulannya.
"Dari koin NU juga digunakan untuk melakukan serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas Pengurus MWCNU, pelatihan/retreat, workshop, dan pemberian bantuan untuk kegiatan-kegiatan baik di tingkat MWCNU maupun Ranting," ucapnya.
Menurutnya, dengan gerakan koin NU banyak dirasakan manfaatnya. Pengurus MWCNU menjadi lebih aktif dan dinamis. Kegiatan rapat MWCNU menjadi diminati dan disiplin dari sisi waktu.
"Uniknya, peserta Koin NU tidak hanya warga NU. Ada juga warga non-NU, bahkan non-muslim yang juga turut dalam program ini. Dengan infaq kurang lebih Rp10.000 per bulan warga dapat menggunakan jasa pengantaran ambulans secara rutin untuk berobat ke rumah sakit," tuturnya.
Wakil Ketua PCNU Boyolali Kiai Iqbal Mulyanto yang mendampingi rombongan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada segenap Pengurus MWCNU Srumbung. Ia berharap, nantinya program serupa dapat terwujud di Boyolali.
“Kami merasa terinspirasi dengan program koin NU yang dikelola. Kami bertekad untuk mendorong agar segenap MWCNU mengaktifkan kembali potensi Koin NU. Hal ini dirasa penting untuk mewujudkan NU yang mandiri. Dari Koin NU diharapkan dapat mengaktifkan program-program lainnya di MWCNU,"ujarnya.
Kontributor: Muslich, Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz