Sidoarjo, NU Online
Meningkatnya kasus Covid-19 memunculkan permasalahan baru pada dalam penanganan jenazah. Antrean panjang pemulasaraan jenazah tidak hanya terjadi di rumah sakit, tapi juga di tengah-tengah masyarakat. Para petugas pemulasaraan jenazah di rumah sakit maupun para modin pun dikabarkan kewalahan.
Prihatin dengan situasi tersebut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur membantuk tim relawan pemulasaraan jenazah Covid-19. Pelatihan diikuti mereka yang sudah terdaftar mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19 yang sesuai baik dari aspek medis dan syariat Islam. Pelatihan berlangsung Kamis (15/7) pagi di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo.
Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar menyatakan, sebagai organisasi sosial keagamaan NU memang harus hadir memberikan manfaat dan menjadi solusi bagi masyarakat, terutama di masa-masa krisis seperti ini. Ia berharap pelatihan ini segera ditindak lanjuti dengan membuka layanan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
"Saya sangat bangga dengan para relawan yang sudah mendaftar dan hadir dalam pelatihan ini. Sebab, sekarang kondisinya memang benar-benar darurat. Saya berharap ini nanti berjalan dengan baik dan bisa diperluas ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur," jelas Kiai Anwar saat menyampaikan arahan secara virtual dalam pembukaan kegiatan bersama Ketua dan Sekretaris PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar dan Prof Akh Muzakki.
Menurut Kiai Anwar, masyarakat harus terus meningkatkan kepedulian kepada sesama di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini. Pemerintah sudah bekerja sedemikian rupa, namun sepertinya tetap kewalahan. Karena itu, selain mengikuti kebijakan pemerintah, masyarakat juga harus saling tolong-menolong dan bergotong royong.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kesehatan PWNU Jawa Timur dr H Hidayatullah mengatakan, tim ini nantinya akan memberikan layanan kepada masyarakat yang ada di Surabaya dan Sidoarjo. Di dua daerah inilah, menurutnya kasus Covid-19 mengalami kenaikan yang tinggi.
"Kami fokus dulu di Surabaya dan Sidoarjo sebagai pilot project. Nantinya kami upayakan bisa berkembang ke seluruh Jawa Timur dengan menggandeng PCNU di setiap kabupaten/kota," ungkap pria yang juga Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo ini.
Dokter Hidayat melanjutkan, tim ini terdiri dari 30 orang laki-laki dan perempuan yang terbentuk berkat kolaborasi antar lembaga dan badan otonom di PWNU Jawa Timur. Selain LKNU, ada Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor-Banser, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadawah Nahdlatul Ulama (Lazisnu), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) dan unsur yang lain.
Sementara para pemateri yang hadir dalam kegiatan ini adalah KH Ma’ruf Khozin (Ketua Aswaja NU Centre PWNU Jawa Timur) bersama para tim dokter dari RSI Siti Hajar seperti dr Atik Yuniani, Sp.PD, dr M Rizalul Rosyiadi,Sp.OG dan dr Silvy Rahmah Yanthy.
Usai pelatihan, kata Dokter Hidayat, PWNU Jawa Timur akan segera memberikan informasi kepada masyarakat tentang prosedur bagaimana mendapatkan layanan ini. Dokter spesialis syaraf ini juga memohon dukungan doa dari masyarakat agar diberikan kemudahan dan masyarakat juga bisa mendukung dengan menyalurkan donasi melalui NU Care-LAZISNU Jawa Timur di nomor rekening Bank Jatim Syariah 610-1999-984 atau BCA 429-8624-999 kemudian melakukan konfirmasi melalui WhatsApp ke 0896-3009-2626.
Editor: Kendi Setiawan