Probolinggo, NU Online
Dalam rangka memperkokoh aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan ke-NU-an, Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Probolinggo bersama sejumlah lembaga dan badan otonom (banom) menggelar Seminar Guru Aswaja Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sabtu (21/5).
Seminar yang mengambil tema Revitalisasi Pembelajaran Aswaja di Madrasah ini dipusatkan di aula Kantor PCNU Kabupaten Probolinggo di Desa Warujinggo Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini dihadiri pengurus Pergunu, Aswaja NU Center (Asnuter), LP Ma’arif NU dan LTN NU Kabupaten Probolinggo.
Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Abdul Hadi Saifullah sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini, sebab walaupun dalam bentuk kerja sama berbagai lembaga dan banom namun tujuannya bisa tercapai dengan baik.
“Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama para guru dan pendidik di kalangan NU sehingga mampu memperkokoh akidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” harapnya.
Sementara Ketua PC Pergunu Kabupaten Probolinggo Abdul Mujib mengungkapkan bahwa seminar Aswaja ini bertujuan untuk menggugah para guru dan pendidik di lingkungan madrasah turut serta dalam pembenahan, pengenalan dan penguatan pemahaman siswa dan guru akan pentingnya pemahaman paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sejak dini.
“Dengan kegiatan ini, para peserta akan memahami Aswaja mulai dari konsep dasar Aswaja hingga kemunculan firqoh dalam Islam. Sekaligus sebagai tambahan pemahaman kepada pengurus dan jamaah tentang Aswaja dan firqah-firqah yang ada, sehingga kita tidak mudah untuk saling mengkafirkan sebagaimana akhir-akhir ini sering kita dengar,” tegasnya.
Sementara Ketua PC Asnuter Kabupaten Probolinggo Teguh bersikokoh dengan terus melakukan upaya tersebut kaitannya dengan semakin merosotnya moralitas di kalangan pelajar dan dekadensi moral semakin hari semakin merosot.
“Saya berasumsi hanya dengan pengenalan agama dan paham keagamaan yang dianggapnya moderat ini akan mampu membangun ghirah kembali pada pejuang pendidikan untuk ambil bagian dan mengintegrasikan semua mapel dengan pelajaran Aswaja ini,” ujarnya.
Bahkan Teguh berharap Pemerintah Daerah untuk menetapkan Aswaja sebagai muatan lokal (mulok) yang diajarkan di semua satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Probolinggo ini. “Kita bersama lembaga dan Banom tentunya PCNU akan terus mengupayakan hal tersebut sehingga Aswaja menjadi mulok disini,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir narasumber Taufik dari Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo dengan materi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan, Musyafik selaku Assessor Madrasah Jatim dengan materi Kurikulum Aswaja dan Modelling Pembelajaran dan Ketua PC Asnuter Kabupaten Probolinggo Teguh dengan materi Aswaja. (Syamsul Akbar/Mukafi Niam)