Daerah

Polisi Cimahi Akan Ambil Sidik Jari Para Santri dan Pengasuh Ponpes

Rabu, 30 November 2005 | 13:19 WIB

Bandung, NU Online
Kapolresta Cimahi AKBP Permadi mengatakan, pihaknya berencana akan mengidentifikasi jati diri termasuk pengambilan sidik jari seluruh santri dan pengasuh pondok pesantren yang ada di wilayah hukumnya, hal ini untuk mengantisipasi berbagai aksi terorisme. Hal ini diungkapkan kepada pers disela-sela penayangan rekaman VCD terorisme di Mapolresta Cimahi, Rabu.

Ia mengatakan, pihaknya sudah mengajukan usulan tersebut termasuk pengambilan sidik jari kepada para pengasuh pondok pesantren, namun sampai saat ini belum ada kepastian apakah disetujui atau tidak.

<>

"Ini merupakan langkah untuk pengamanan saja dan mengantisipasi adanya penyalahgunaan pemahaman istilah jihad yang saat ini mulai diputarbalikan untuk kepentingan terorisme," paparnya.

Menurut dia, pihaknya juga akan mengawasi secara ketat kegiatan di sejumlah pondok pesantren dengan pola cepat lapor dan tindak sedini mungkin. "Apalagi saat ini menjelang natal dan tahun baru aksi terorisme harus bisa diantisipasi sebelum terjadi," paparnya.

Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Ketua MUI Kota Cimahi KH Hafid Suyuti mengatakan, pihaknya tidak keberatan dengan rencana pihak kepolisian untuk melakukan indentifikasi dan pengambilan sidik jari para santri serta pengasuh pondok pesantren tersebut.

"Sepanjang untuk kemaslahatan umat, kami pada dasarnya setuju-setuju saja. Namun demikian, kami minta agar aparat kepolisian tidak over acting dalam mengawasi kegiatan pondok pesantren," katanya.

Ia mengaku sangat mengecam  keras penyalahgunaan istilah jihad yang direalisasikan dalam bentuk bom bunuh diri. "Kami tidak menyetujui cara-cara seperti itu, karena dalam Islam tidak diajarkan jihad seperti itu," tandasnya.(ant/mkf)


Terkait