Daerah

Rayakan Harlah Ke-102 NU, 2 Pemuda Ansor Lari Ultra Maraton 102 Kilometer

Rabu, 29 Januari 2025 | 21:00 WIB

Rayakan Harlah Ke-102 NU, 2 Pemuda Ansor Lari Ultra Maraton 102 Kilometer

Ahmad Zaki Febiansyah dan Thaufik Hidayat bersiap melakukan Lari Ultra Maraton sejauh 102 km, pada Selasa (28/1/2025). (Foto: dok. pribadi)

Bojonegoro, NU Online

Memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), dua pemuda dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur rayakan Harlah NU dengan melakukan Lari Ultra Maraton sejauh 102 km, pada Selasa (28/1/2025). Dua sosok tersebut ialah Ahmad Zaki Febiansyah dan Thaufik Hidayat.


Ahmad Zaki Febiansyah mengatakan bahwa lari Ultra Maraton tersebut memiliki risiko sangat tinggi.

 

"Ultra itu di atasnya Maraton, kalau Maraton hanya 42,195 km, jika ke atas lagi namanya Ultra," jelasnya saat dihubungi NU Online, Rabu (29/1/2025).


Zaki kemudian bercerita bahwa temannya, Thaufik Hidayat, sempat mengalami kendala di kilometer 30.

 

"Kemarin teman saya sempat kolaps karena ada kendala. Di kilometer 30 ia berhenti karena kakinya mendadak terasa berat saat sampai tanjakan di rute daerah Kecamatan Trucuk. Tapi setelah itu nyambung lari lagi," ungkap Zaki. 


Pria kelahiran 1991 tersebut mengatakan bahwa dirinya juga sempat berhenti karena cuaca yang tidak kondusif, lalu setelah merasa cukup ia melanjutkan lari lagi. Meskipun begitu, ia mengaku bahwa apa yang ia dan temannya lakukan tak sebanding dengan perjuangan para pendiri NU.


"Yang kami lakukan ini hanyalah perjuangan kecil, lebih berat perjuangan Kiai NU, pendiri NU yang sampai mengalami perang kala itu," ujarnya.


Untuk persiapan lari, Zaki mengatakan bahwa dirinya melakukan latihan setiap hari, yaitu dengan melakukan long run dan penguatan otot-otot kaki.


Sedangkan saat ditanya tentang alasan menyambut Harlah NU dengan berlari ultra, Zaki menjawab bahwa itulah keahlian yang dapat ia persembahkan untuk Harlah NU.


"Jalurnya memang sudah di dunia lari. Saya kerahkan kemampuan yang saya miliki untuk turut menyemarakkan Harlah NU, mumpung masih bisa, soalnya tahun depan belum tentu bisa melakukan lagi," jelasnya.


Pria yang merupakan lulusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Universitas Negeri Surabaya tersebut mengatakan bahwa jarak lari terjauh yang pernah ia tempuh hanyalah untuk menyemarakkan Harlah NU.


"Kalau event lomba resmi lari paling jauh 70 km, kalau 100 km lebih baru hanya untuk NU, kalau lomba belum pernah," jelasnya.


Sosok yang juga berprofesi sebagai guru Olahraga di SMPN 1 Kasiman tersebut lantas mengaku bahwa ia telah terbiasa menjuarai lomba lari dan memiliki banyak piagam kejuaraan.


"Kalau piagam lomba lari saya memang banyak, pernah juga dapat piagam penghargaan dari Komandan Pasukan Khusus tapi rasanya biasa aja," ungkapnya.


"Mungkin akan lebih bahagia kalau dapat apresiasi langsung dari Ketum PBNU, meski hanya berupa selembar kertas bertanda tangan," tambah Zaki berkelakar.


Zaki memang sedikit berharap apa yang ia lakukan tersebut dapat menjadi sejarah dan membawa nama baik GP Ansor Kecamatan Padangan di kalangan Pengurus Besar NU. Sebab menurutnya, lari ultra maraton merupakan cara merayakan Harlah NU yang agak berbeda.


Sebagai informasi, dua pemuda atas nama Ahmad Zaki Febiansyah dan Thaufik Hidayat tersebut sebelumnya juga pernah melakukan lari ultra maraton sepanjang 100 km saat puncak resepsi 1 Abad NU, dengan rute dari Lamongan menuju Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 2023. 


Sedangkan rute lari ultra maraton kali ini dari Kantor MWC NU Padangan - Kasiman - Malo - Trucuk -Jembatan Sosrodilogo - Bunderan Jetak-Pasar Ngumpak Dalem Lurus - Dander - Ngasem - Ngambon -Dolok Gede - Purwosari - Finish MWC NU Padangan,  yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB hingga mencapai finish kurang lebih pada pukul 21.00 WIB. Lari Ultra Maraton tersebut, kata Zaki, dikawal oleh Polsek serta disambut oleh Banser dan Ansor secara estafet sesuai daerah yang dilewati.