Santri Pringsewu Tanam Pohon dan Tebar Ikan di Telaga Santri
Ahad, 24 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Pringsewu, NU Online
Menutup rangkaian agenda Hari Santri 2021, para santri dan pelajar Kabupaten Pringsewu Lampung melakukan aksi peduli kelestarian lingkungan dengan kegiatan tanam pohon dan tebar benih ikan. Kegiatan ini dilaksanakan di Telaga Santri yang berada di lokasi Bendungan Way Sekampung, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu.
Sekitar 2.000 pohon penghijauan yang didominasi pohon buah Sirsak ditanam sebagai kelanjutan program Sedekah Bumi dalam rangka Hari Santri. Pohon ini ditanam sepanjang pinggiran telaga yang dikelilingi perbukitan di Desa Fajar Baru Kecamatan Pagelaran Utara.
“Kita bersyukur identitas santri bisa diabadikan menjadi nama telaga ini. Mudah-mudahan ini akan mampu melestarikan lingkungan sekaligus membawa keberkahan dan menjadi magnet bagi perkembangan pariwisata di Kabupaten Pringsewu,” kata H Taufik Qurrohim, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu yang ikut serta pada kegiatan tersebut, Ahad (24/10/2021).
Kiai Taufik menambahkan bahwa para santri di Pringsewu berkomitmen ikut serta melestarikan lingkungan sehingga mampu memberi manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat. Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan penandatanganan komitmen pelestarian lingkungan di telaga Santri oleh para santri pada sebuah baliho besar.
Bukan hanya tanam pohon, para santri juga ikut serta melestarikan lingkungan dengan menebar ribuah bibit ikan di Telaga Santri tersebut. Bibit ikan ini diharapkan mampu menjadi upaya konservasi lingkungan dan menambah ragam flora dan fauna di Way Sekampung.
“Saat ini lokasi Bendungan Way Sekampung yang baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi pada September 2021 lalu sudah menjadi destinasi favorit di Kabupaten Pringsewu dan Lampung. Para wisatawan dari berbagai daerah sudah banyak yang datang walaupun pembangunan bendungan masih dalam proses finishing (perampungan),” ungkapnya.
Berbagai spot lokasi wisata sekitar bendungan sudah dibangun baik oleh perorangan maupun oleh masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Di antara spot tersebut adalah Pulau Ratu Banjar, Green Belt (jalan lingkar bendungan untuk bersepeda), Bukit Diorama, Teluk Kenyo, dan lokasi jembatan terpanjang di Lampung yang melintasi bendungan, penghubung Kecamatan Pagelaran dan Pagelaran Utara.
“Luar biasa potensi wisata di sini. Dengan berbagai fasilitas yang saat ini sudah mulai dipersiapkan. Saat ini sudah tersedia perahu yang digunakan untuk menyeberang dari spot wisata satu ke spot lain,” jelasnya.
Semua ini, lanjut Kiai Taufik, menjadi potensi besar yang para santri juga harus ikut serta memaksimalkannya. “Santri tidak hanya pintar ngaji ilmu agama tapi juga ilmu dunia. Bukan hanya ngaji fiqih, santri juga bisa ngaji sugih,” pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori