Dalam sebuah kesempatan melaut, lima orang nelayan dihadapkan pada ombak dan badai menakutkan. Mereka pun berpasrah jika seandainya perahu yang mereka tumpangi tenggelam dan nyawa mereka tidak terselamatkan.
Dari lima orang tersebut, ada salah seorang nelayan mempunyai karakter religius, Jadin. Di tengah perahu yang terombang-ambing, Jadin terus menyampaikan pesan-pesan ilahiyah. Meskipun begitu, ia kerap ditertawakan karena dianggap banyak ceramah.
Perahu tampaknya mulai tenggelam. Para nelayan yang sebelumnya menertawakan peringatan Jadin yang meminta mereka agar bersiap-siap untuk kehidupan akhirat, mulai berlutut dan berteriak-teriak minta tolong.
Mereka berdoa, mereka berjanji untuk berbuat sebanyak mungkin kebajikan jika mereka selamat.
"Teman-teman, teruslah menyampaikan doa-doa bagus itu. Percayalah, aku melihat daratan!" teriak Jadin.
"Hah?!" empat nelayan tersebut terbelalak.
"Hah gimana? Apa kalian tidak jadi bertobat?" tanya Jadin. (Ahmad F)