ISESCO Tambahkan 66 Situs ke Dalam Daftar Warisan Islam
Selasa, 15 Desember 2020 | 06:00 WIB
Rabat, NU Online
Badan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berfokus pada pendidikan, sains, dan budaya Islam, (ISESCO), menambahkan 66 situs budaya baru ke dalam daftar warisan dunia Islam.
Dilaporkan, 44 situs baru yang dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia Islam itu terletak di Palestina, Oman, Irak, Burkina Faso, Yordania dan Kuwait. Sementara, sisanya, 22 situs lainnya, terletak Uni Emirat Arab (UEA), Afghanistan, Palestina, Yaman, Maroko dan Oman. Namun demikian, tidak ada penjelasan lebih jauh mengenai nama dan lokasi situs yang baru ditambahkan ke dalam daftar warisan dunia Islam ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkannya, seperti diberitakan Arab News, Ahad (13/12), ISESCO mengatakan bahwa keputusan itu diambil selama sesi virtual ketiga yang dilaksanakan Komite Warisan Dunia Islam, yang dilaksanakan pada Kamis lalu.
Komite Warisan Dunia Islam mengeluarkan beberapa rekomendasi, termasuk mengadopsi inisiatif ISESCO tentang perayaan warisan dunia Islam setiap tahunnya. Inisitif ini juga dibarengi dengan pembentukan satu badan untuk memeriksa sejauh mana kerusakan situs warisan dan lembaga budaya di Provinsi Nagorno-Karabakh, Azerbaijan.
Pada pertengahan 2019, ISESCO menggelar workshop untuk melindungi situs warisan Islam yang terancam punah di negara-negara anggota di Afrika Barat. Termasuk juga mencegah penjarahan, penyelundupan, perdagangan gelap benda-benda museum, dan menangani ekstremisme yang menarget warisan budaya di negara-negara anggota.
Hingga 2019, ada 132 situs yang ditulis ISESCO masuk ke dalam daftar warisan dunia Islam. Di antaranya Istana Ajloun (Yordania), Pusat Bersejarah Sheki dengan Istana Khan (Azerbaijan), Masjid Aoula Bani Kheddache (Tunisia), Oasis Bersejarah Daumatul Jandal di wilayah Jawf (Arab Saudi), Istana Dinasti Abbasiyah (Irak), dan lainnya.
Aktif melawan islamofobia
ISESCO didirikan oleh OKI sekitar 41 tahun lalu dan berfokus pada situs-situs warisan dunia Islam. Selama ini, ISESCO aktif mendaftarkan situs-situs ke dalam daftar warisan dunia Islam. Di samping itu, ISESCO juga aktif melawan islamofobia.
ISESCO juga ikut berkomentar terkait dengan insiden pemenggalan seorang guru di Prancis, Samuel Paty, setelah sebelumnya dia mendiskusikan dan menunjukkan karton Nabi Muhammad di dalam kelasnya. Menurut ISESCO, agama seharusnya tidak dieksploitasi untuk keuntungan politik dan propaganda media.
ISESCO menyebut, apa yang terjadi di Prancis itu merupakan penyalahgunaan karakter Nabi Muhammad di media dan wacana politik dari beberapa pejabat Prancis. Hal itu menyebabkan kemarahan, kesedihan, dan kejutan di antara populasi Muslim global sehingga itu memicu kebencian.
ISESCO mengecam pembunuhan guru di Prancis tersebut. Menurutnya, itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip Islam, di mana membunuh satu orang dianggap membunuh semua orang.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad