Saat 50 Orang Tewas Terinjak-injak dalam Pemakaman Jenderal Qasem Soleimani
Rabu, 8 Januari 2020 | 03:00 WIB
Saking padatnya warga yang tumpah ruah mengakibatkan sekitar 50 orang meninggal dunia karena terinjak-injak. Diberitakan BBC, massa telah berkumpul di jalan-jalan sejak Selasa pagi (7/1) mejelang rencana pemakaman Jenderal Qasem di Kerman.
Jenderal Qasem Soleimani merupakan komandan pasukan elite Quds yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Jumat (3/1) lalu. Tewasnya tokoh yang sudah dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat Iran ini memicu eskalasi ketegangan antara Iran dan AS.
Dalam wawancara dengan televisi Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif seperti dikutip BBC mengecam pembunuhan Jenderal Soleimani dengan menyebutnya sebagai tindakan tak berdasar yang akan menghapus pengaruh Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Namun ditekankannya sejauh ini Amerika Serikat belum melakukan usaha untuk mengurangi ketegangan.
"Ini adalah aksi perang drone dalam operasi teroris yang pengecut dan Iran akan mengambil tanggapan atas kejadian itu. "De-eskalasi artinya Amerika Serikat tidak mengambil tindakan lebih lanjut, berhenti mengancam Iran, meminta maaf kepada Iran, tetapi tindakan Amerika Serikat mempunyai dampak yang akan terjadi dan saya yakin ini sudah mulai terjadi. Akhir dari kehadiran Amerika di kawasan sudah mulai," kata Zarif.
Kini Iran berikrar akan melakukan balas dendam atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani yang posisinya sekarang diisi oleh wakilnya, Esmail Qaani.
Qasem Soleimani selama ini memimpin Pasukan Quds- kesatuan elite di tubuh Garda Revolusi Iran yang bertugas menangani operasi rahasia di luar negeri.
Pasukan Quds terlibat dalam rangkaian konflik di Suriah, di antaranya memberikan konsultasi kepada pasukan yang setia terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sekaligus mempersenjatai ribuan milisi Syiah di Suriah dan Irak.
Pewarta: Fathoni Ahmad